8 Hal yang Dapat Membatalkan Ibadah Puasa

Foto oleh Masjid Pogung Dalangan dari Unsplash

Dalam Islam, ada beberapa hal yang dapat membatalkan ibadah puasa. Ini penting untuk diketahui oleh umat Islam agar mereka dapat menjaga keabsahan puasa mereka. Berikut adalah beberapa hal yang dapat membatalkan puasa:

1.  Makan dan Minum : Salah satu hal yang paling umum yang dapat membatalkan puasa adalah makan atau minum dengan sengaja selama waktu puasa dari terbit matahari hingga terbenam matahari.

2.  Hubungan Seksual : Berhubungan seksual dengan pasangan suami-istri yang sah selama waktu puasa juga dapat membatalkan puasa. Pasangan yang sedang berpuasa dianjurkan untuk menahan diri dari hubungan seksual selama waktu puasa.

3.  Muntah dengan Sengaja : Jika seseorang muntah dengan sengaja dan disengaja memaksakan makanan atau minuman untuk keluar dari perutnya, ini dapat membatalkan puasa.

4.  Haid (Menstruasi) dan Nifas (Nifas Setelah Melahirkan) : Wanita yang sedang mengalami haid atau nifas diharuskan untuk tidak berpuasa selama masa tersebut. Mereka dapat mengganti puasa mereka di kemudian hari setelah masa haid atau nifas selesai.

5.  Hilangnya Akal Sehat : Jika seseorang kehilangan akal sehatnya, entah karena mabuk atau berada dalam keadaan tidak sadar, maka puasanya menjadi tidak sah.

6.  Melakukan Tindakan yang Membatalkan Puasa dengan Sengaja : Melakukan tindakan yang secara jelas dan sengaja membatalkan puasa, seperti merokok atau minum alkohol, juga dapat membatalkan puasa.

7.  Memakan atau Minum Karena Lupa : Jika seseorang lupa sedang berpuasa dan secara tidak sengaja makan atau minum, puasanya tetap sah dan tidak perlu menggantinya.

8.  Pemaksaan Darurat : Dalam situasi darurat di mana kehidupan atau kesehatan seseorang dalam bahaya, dia diizinkan untuk membatalkan puasanya dan menggantinya kemudian.

Penting untuk diingat bahwa seseorang yang sengaja membatalkan puasanya harus mengganti puasa yang terlewatkan dan membayar fidyah (pemberian amal) sebagai kompensasi, atau melakukan kafarat (penggantian) sesuai dengan situasi yang membatalkan puasanya.

Selain itu, seseorang harus bertaubat dan berusaha untuk menjaga puasanya dengan lebih baik di masa mendatang.

Next Post Previous Post