Pengertian Ekosistem Lengkap Beserta Komponen dan Jenis-jenisnya

Foto oleh Matthew Bargh dari Unsplash

Ekosistem adalah sistem ekologis yang terdiri dari komunitas organisme hidup (baik tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme) yang berinteraksi dengan lingkungannya, termasuk faktor-faktor fisik dan kimia seperti tanah, air, iklim, dan nutrien. Ekosistem adalah konsep penting dalam ilmu ekologi yang memahami bagaimana organisme hidup berinteraksi satu sama lain dan dengan lingkungan fisik mereka.

Ekosistem dapat bervariasi dalam skala, mulai dari ekosistem mikroskopis seperti koloni bakteri di tanah hingga ekosistem yang jauh lebih besar seperti hutan hujan tropis atau samudra. Berikut adalah beberapa komponen utama dari ekosistem:

1. Komunitas: Komunitas adalah kelompok organisme hidup yang berbagi habitat yang sama dalam ekosistem tertentu. Ini termasuk semua spesies tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme yang ada di lingkungan tersebut.

2. Lingkungan Fisik: Ini mencakup semua faktor fisik dan kimia dalam ekosistem, seperti iklim, topografi, jenis tanah, suhu, kelembaban, dan sumber air. Faktor-faktor ini memengaruhi jenis organisme yang dapat hidup di dalam ekosistem tersebut.

3. Siklus Biogeokimia: Siklus biogeokimia melibatkan pergerakan unsur-unsur kimia seperti karbon, nitrogen, fosfor, dan oksigen antara organisme hidup dan lingkungan fisik. Proses-proses ini memegang peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem.

4. Produktivitas: Produktivitas ekosistem adalah kemampuan ekosistem untuk menghasilkan makanan dan biomassa melalui fotosintesis oleh tumbuhan. Ini merupakan dasar rantai makanan dan ekosistem secara keseluruhan.

5. Rantai Makanan: Rantai makanan adalah representasi hubungan makanan dan pemakanan di dalam ekosistem. Ini menggambarkan bagaimana energi dan nutrien berpindah dari satu organisme ke organisme lain dalam ekosistem.

6. Interaksi: Ekosistem penuh dengan interaksi antara organisme hidup. Ini termasuk kompetisi antara spesies, hubungan simbiosis seperti mutualisme atau parasitisme, serta predasi dan saling ketergantungan.

7. Daur Ulang Bahan: Organisme dalam ekosistem menguraikan dan mendaur ulang materi organik yang sudah mati, seperti daun yang jatuh dan sisa-sisa hewan. Proses ini penting untuk menjaga siklus nutrien dalam ekosistem.

8. Kepentingan Manusia: Manusia seringkali juga menjadi bagian dari ekosistem dan dapat memiliki dampak besar pada keseimbangan ekosistem, baik melalui kegiatan pertanian, penggundulan hutan, penggunaan sumber daya alam, atau perubahan iklim.
Komponen Ekosistem
Komponen Biotik
Heterotrof (Konsumen)
Dekomposer (Pengurai)
  • Aerobik: oksigen menjadi penerima elektron maupun oksidan.
  • Anaerobik: oksigen yang tidak terlibat atau bahan organik yang menjadi penerima elektron maupun oksidan.
  • Fermentasi: merupakan anaerobik namun bahan organik yang telah teroksidasi sebagai penerima elektron. Komponen tersebut berada pada suatu tempat dan dapat berinteraksi untuk membentuk suatu kesatuan ekosistem yang teratur.
Komponen Abiotik
  • Suhu: dapat mempengaruhi proses biologi, mamalia dan unggas membutuhkan energi untuk dapat meregulasi temperatur dalam tubuhnya.
  • Air: dapat mempengaruhi distribusi organisme, organisme yang berada di gurun yang beradaptasi terhadap ketersediaan air yang ada di gurun.
  • Tanah dan batu: memiliki pH, struktur fisik dan juga komposisi mineral yang membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada kandungan sumber makanannya di tanah.
  • Iklim: merupakan kondisi cuaca dalam jangka waktu yang lama pada suatu area.  Iklim dibagi menjadi 2 yakni iklim makro dan iklim mikro. yang termasuk dalam iklim makro adalah iklim global, regional, dan juga lokal sedangkan iklim mikro yang meliputi iklim yang ada dalam suatu daerah yang dihuni oleh komunitas tertentu.
  • Cahaya matahari: kualitas dari cahaya matahari dapat mempengaruhi proses fotosintesis. Intensitas cahaya yang besar dapat meningkatkan suhu.
  • Garam: dimana mampu untuk mempengaruhi kesetimbangan air yang ada dalam organisme melalui osmosis.
Ekosistem adalah konsep penting dalam ekologi karena membantu kita memahami bagaimana organisme dan lingkungan mereka saling memengaruhi dan bagaimana perubahan dalam satu komponen ekosistem dapat berdampak pada keseluruhan ekosistem. Memahami ekosistem juga membantu kita dalam upaya perlindungan lingkungan dan konservasi alam.
Ekosistem merupakan gabungan dari beberapa unit biosistem yang melibatkan interaksi dan hubungan timbal balik antara organisme dan lingkungannya.

Di dalam sebuah ekosistem, organisme dalam komunitas akan berkembang bersama-sama dengan linkungan fisik sebagai sebuah sistem.

Untuk dapat memahami lebih jauh mengenai ekosistem, kita harus mengetahui komponen-komponen pembentuk dalam ekosistem. Komponen pembentuk ekosistem terbagi menjadi 2 yaitu komponen biotik dan komponen abiotik.

Biotik merupakan sebuah istilah yang biasa digunakan untuk menyebut sesuatu yang hidup (organisme). Komponen biotil adalah suatu komponen hidup yang menyusun suatu ekosistem. Berdasarkan peran dan fungsinya, komponen biotik dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
Heterotrop terdiri dari oragnisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik yang disediakan oleh organisme lain sebagai makanan. 

Foto oleh Rafik Wahba dari Unsplash

Komponen heterotrop disebut juga sebagai makro (fagotrof) karena makanan yang dimakannya memiliki ukuran lebih kecil. Yang termasuk dalam heterotrop adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba. 

Dekomposer atau pengurai merupakan organisme yang memiliki peran sebagai pengurai bahakn-bahan organik yang berasal dari organisme yang sudah mati. Dekomposer atau pengurai biasanya diesbut dengan makro (sapotrop) karena makanan yang dimakan memiliki ukuran lebih  besar. Yang tergolong sebagai dekomposer adalah bakteri dan jamur. 

Ada pula dekomposer yang disebut dengan detritivor, yakni hewan pengurai yang memakan sisa-sisa bahan organik, contoh dari detritivor adalah kutu kayu.

Tipe dekomposisi ada tiga yaitu:
Abiotik merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menyebut komponen tak hidup. Abiotik adalah komponen fisik dan kimia yang menjadi medium / substat sebagai tempat berlangsungnya kehidupan atau lingkungan yang dijadikan tempat hidup.

Sebagian besar dari komponen abiotik tergantung ruang dan juga waktunya. Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi organisme antara lain, sebagai berikut:
Next Post Previous Post