Tips Lulus Tes Wawancara Psikotes CPNS PPPK 2023 Seluruh Instansi Pemerintahan

(Tahapan Proses Tes Watancara Psikotes dalam CPNS PPPK 2021 dari Kementerian PANRB)

Tes psikotes dalam seleksi CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) di Indonesia biasanya dirancang untuk mengukur berbagai aspek psikologis dan kepribadian calon pegawai.

Tes ini bertujuan untuk memahami potensi, keterampilan, dan karakteristik pribadi yang relevan dengan tugas dan tanggung jawab di dalam lingkungan kerja pemerintahan.

Beberapa jenis tes psikotes yang mungkin dilakukan dalam seleksi CPNS melibatkan pengukuran:

1.  Tes Intelegensia Umum (TIU) : Mengukur tingkat intelegensia atau kecerdasan umum calon pegawai. Tes ini dapat mencakup soal-soal verbal, numerik, dan logika.

2.  Tes Kepribadian : Mengukur berbagai aspek kepribadian, seperti kestabilan emosional, keterbukaan, kepemimpinan, dan keterampilan berkomunikasi.

3.  Tes Minat dan Motivasi : Mengevaluasi minat dan motivasi calon pegawai terhadap pekerjaan dan lingkungan kerja tertentu.

4.  Tes Kemampuan Kognitif : Melibatkan tugas-tugas yang menilai kemampuan berpikir kritis, analitis, dan pemecahan masalah.

5.  Tes Psikomotor : Mengukur kemampuan motorik dan koordinasi antara otak dan tindakan fisik.

Tes psikotes sering kali dilakukan untuk membantu memastikan bahwa calon pegawai memiliki karakteristik dan kualitas psikologis yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan dan nilai-nilai organisasi.

Sebagai persiapan, calon peserta sebaiknya memahami jenis-jenis tes psikotes yang mungkin dihadapi dan melatih diri dengan menjawab soal-soal contoh. Latihan ini dapat membantu meningkatkan pemahaman diri dan mempersiapkan calon pegawai dengan baik untuk menghadapi tes psikotes pada saat seleksi CPNS.

Tes wawancara CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) merupakan salah satu tahap dalam proses seleksi CPNS di Indonesia.

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan pemahaman lebih lanjut tentang kualifikasi, motivasi, dan karakteristik pribadi calon pegawai. Beberapa hal yang mungkin dievaluasi dalam tes wawancara CPNS meliputi:

1.  Pemahaman tentang Tugas dan Tanggung Jawab : Calon pegawai dapat dimintai pendapat atau pemahaman mereka tentang tugas dan tanggung jawab yang terkait dengan posisi yang mereka lamar.

2.  Motivasi dan Komitmen : Pewawancara mungkin akan menanyakan mengenai motivasi calon pegawai untuk bergabung dengan instansi tersebut, serta komitmen mereka terhadap pekerjaan dan organisasi.

3.  Kemampuan Berkomunikasi : Evaluasi kemampuan calon pegawai dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan, dapat menjadi bagian dari wawancara.

4.  Kemampuan Pemecahan Masalah : Beberapa pertanyaan dapat dirancang untuk mengukur kemampuan calon pegawai dalam memecahkan masalah atau menghadapi situasi tertentu.

5.  Kepemimpinan dan Kerjasama : Pewawancara mungkin akan mengevaluasi potensi kepemimpinan calon pegawai dan kemampuan mereka untuk bekerja dalam tim.

6.  Pengetahuan tentang Instansi atau Pemerintahan : Calon pegawai mungkin ditanya mengenai pengetahuan mereka tentang instansi atau pemerintahan tempat mereka melamar.

7.  Etika dan Sikap Profesional : Evaluasi terhadap sikap etika dan profesional calon pegawai juga dapat menjadi pertimbangan dalam wawancara.

8.  Reaksi terhadap Tekanan atau Tantangan : Pewawancara mungkin mengevaluasi bagaimana calon pegawai merespon tekanan atau tantangan di lingkungan kerja.

Wawancara CPNS dirancang untuk menilai kesesuaian calon pegawai dengan posisi yang dilamar, serta memastikan bahwa mereka memiliki karakteristik dan kualitas yang diinginkan oleh instansi atau lembaga pemerintah. Persiapan yang baik, termasuk pemahaman yang mendalam tentang posisi yang dilamar dan penguasaan materi terkait, sangat penting untuk berhasil dalam tes wawancara CPNS.

Tips Lulus Tes Wawancara Psikotes CPNS PPPK 2023 Seluruh Instansi Pemerintahan


1. Perhatikan penampilan 
Tips  menghadapi wawancara yang pertama adalah memperhatikan penampilan. salah satunya  memperhatikan penampilan. Ya, mungkin sebagian dari Anda menganggap aspek-aspek itu bukanlah segalanya bila Anda memiliki pengetahuan yang luas. 

Ets, tapi bagaimana caranya ingin memberikan kesan pertama yang baik  jika  tidak memperhatikan penampilan?  Seperti yang dikatakan Adita, berpenampilan rapi dan menyenangkan akan memberikan kesan mendalam bagi pewawancara. Jadi persiapkan fisik dan penampilan terbaik Anda untuk wawancara. “Yang bagus ya, tidak perlu berpakaian berlebihan, berlebihan atau tidak, tapi enak dipandang,” jelas Adita. 
 
2. Gerakan tubuh 
Berikutnya selain penampilan, gerak tubuh kita juga tak kalah penting saat menjawab pertanyaan. Gestur tubuh merupakan komunikasi nonverbal yang terkadang kita lupakan. 

Selain mengevaluasi jawaban Anda, pewawancara juga akan memperhatikan bagaimana gestur tubuh Anda saat wawancara. 

Bagaimana pandangan mata Anda ketika ditanya dan dijawab sebuah pertanyaan? Pastikan kamu melihat ke arah lawan bicara ketika  menjawab pertanyaan atau ditanyai, jangan melihat ke bawah. Ini memberikan kesan kasar dan juga menunjukkan bahwa Anda tidak yakin dengan jawaban Anda. “Tunjukkan kalau kita memang sangat-sangat menginginkan tempat ini, jangan marah-marah ya, kalau ada wawancara, tapi kamu tidak terlalu bersemangat, padahal di tempat ini ada ribuan orang,” jelas Adita. 
 
 
3. Jawablah pertanyaan secara langsung 
Jawablah pertanyaan secara langsung tanpa memakan waktu lama dan pewawancara akan mampu menangkap inti dan inti jawaban Anda. 
Jangan biarkan diri Anda menjawab pertanyaan atau pertanyaan sulit, padahal Anda tidak memiliki pesan inti untuk menjawab pertanyaan tersebut. Faktanya, wawancara adalah langkah lain untuk mengetahui seberapa banyak yang Anda ketahui. Namun jika itu yang terjadi, Anda hanya melelahkan diri sendiri tanpa memberikan kesan yang berarti. 
 
4. Jadilah diri sendiri 
Lalu, menurut Adita,  jadilah diri sendiri agar bisa lolos tes wawancara dengan lancar. Jangan mencoba menjadi orang lain hanya untuk memberi kesan baik pada pewawancara. 

Pewawancara dapat mengetahui apakah Anda mencoba menjadi orang lain atau  menjadi diri sendiri selama wawancara. Tunjukkan juga rasa percaya diri Anda di hadapan pewawancara agar ia mempercayai Anda. 

“Karena terkesan bukan dirimu sendiri, maka jadilah dirimu sendiri, jaga kepercayaan diri. Supaya pewawancara yakin, dia tidak hanya tertarik pada kemanusiaan, ada kontennya, dan dia juga menghormati pewawancara,” kata Adita. 
 
 5. Banyak membaca dan banyak bertanya 
Untuk menjawab semua pertanyaan tersebut, banyaklah membaca, terutama tentang posisi dan profesi yang Anda ambil. Jangan takut untuk meminta referensi kepada kerabat atau orang tercinta yang sudah melamar langsung ke agensi tersebut. 

“Kalau  punya teman atau orang tersayang yang datang langsung ke kantor perwakilan bersyukurlah, kalau posisinya sama coba tanya, siapa tahu bisa jadi rujukan,” kata Adita.

Next Post Previous Post