Akper PGP: Peran Perawat dalam Pelayanan Kesehatan pada Masyarakat Indonesia
(Foto Halaman Website dari Akper PGP) |
Perawat merupakan seorang profesional yang difokuskan pada perawatan individu, keluarga, dan komunitas dalam mencapai, memelihara, dan menyembuhkan kesehatan yang optimal.
Menurut International Council of Nursing (ICN) tahun 1965, perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan keperawatan yang memenuhi syarat serta berwenang di negeri bersangkutan untuk memberikan pelayanan keperawatan yang bertanggung jawab untuk meningkatkan kesehatan, pencegahan penyakit, dan pelayanan penderita sakit.
Fungsi utama perawat adalah membantu pasien atau klien dalam kondisi sakit maupun sehat untuk meningkatkan derajat kesehatan melalui layanan keperawatan.
Apa saja Keterampilan yang Diperlukan untuk Menjadi Seorang Perawat?
(Foto Halaman Website dari Akper PGP) |
1. Komunikasi
Kemampuan berkomunikasi yang baik adalah kunci dalam menjalankan tugas perawat. Perawat harus dapat berkomunikasi dengan pasien, keluarga, dan tim medis lainnya dengan jelas dan efektif. Komunikasi yang baik membantu dalam memberikan informasi yang tepat, memahami kebutuhan pasien, dan meningkatkan kepercayaan pasien terhadap perawat.
2. Empati
Empati adalah kemampuan untuk memahami dan menghayati perasaan orang lain. Perawat harus dapat memahami emosi dan kebutuhan pasien untuk memberikan asuhan yang holistik dan mendukung.
3. Kemampuan Bekerja Sama
Perawat harus dapat bekerja sama dengan tim medis lainnya untuk mencapai tujuan perawatan yang optimal. Kemampuan bekerja sama ini meliputi partisipasi dalam membuat keputusan yang mempengaruhi pekerjaan dan memeriksa hasil kerja bawahan.
4. Pengendalian Emosi
Perawat harus dapat mengendalikan emosi sendiri dan tidak membawa masalah pribadi ke tempat kerja. Hal ini penting untuk menjaga profesionalisme dan memberikan asuhan yang konsisten.
5. Keterampilan Profesional
Perawat harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan keperawatan. Mereka harus dapat memberikan asuhan keperawatan yang berdasarkan ilmu dan kiat yang dimiliki.
Komunikator yang Efektif
Perawat harus dapat berkomunikasi dengan efektif dengan pasien, keluarga, dan tim medis lainnya. Komunikasi yang efektif membantu dalam membuat keputusan yang tepat dan memenuhi kebutuhan individu, keluarga, dan komunitas.
6. Pemberi Kenyamanan
Perawat harus dapat memberikan kenyamanan dan dukungan emosi kepada pasien. Hal ini membantu pasien mencapai tujuan yang terapeutik dan tidak memenuhi ketergantungan emosi dan fisik.
Dengan demikian, keterampilan-keterampilan ini sangat penting untuk menjalankan tugas perawat dengan efektif dan profesional.
Bagaimana Cara Mengembangkan Kemampuan Komunikasi sebagai Perawat?
(Foto Halaman Website dari Akper PGP) |
Mengembangkan kemampuan komunikasi sebagai perawat sangat penting untuk memberikan asuhan keperawatan yang efektif dan memenuhi kebutuhan pasien. Berikut adalah beberapa cara untuk mengembangkan kemampuan komunikasi sebagai perawat:
1. Pengembangan Komunikasi Verbal dan Nonverbal
- Komunikasi Verbal: Perawat harus dapat berbicara dengan jelas dan singkat, menggunakan kata-kata yang mudah dipahami oleh pasien. Komunikasi verbal harus efektif dalam menyampaikan informasi yang penting, seperti rencana perawatan, instruksi pasien, dan hasil pemeriksaan.
- Komunikasi Nonverbal: Perawat juga harus memahami bahasa tubuh dan kontak mata. Bahasa tubuh seperti postur tubuh, ekspresi wajah, dan gerakan tangan dapat memberikan informasi yang signifikan tentang perasaan dan kebutuhan pasien. Kontak mata yang tepat dapat menunjukkan perhatian dan empati.
2. Membangun Hubungan yang Baik dengan Pasien
Perawat harus dapat membangun hubungan yang baik dengan pasien melalui komunikasi yang terbuka dan jujur. Hal ini dapat dilakukan dengan mendengarkan pasien secara aktif, memahami kebutuhan dan perasaannya, dan memberikan dukungan emosional.
3. Pelatihan Komunikasi
Pelatihan komunikasi yang spesifik dapat membantu meningkatkan keterampilan berkomunikasi perawat. Program pelatihan komunikasi perawat onkologi, misalnya, dapat meningkatkan komunikasi berpusat pada pasien, meningkatkan empati, dan memberikan jaminan pemenuhan kebutuhan psikologis pasien.
4. Penggunaan Bahasa yang Mudah Dipahami
Perawat harus menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pasien. Komunikasi yang tidak membingungkan dan cukup ekspresif sangat penting untuk memastikan bahwa pasien mengerti apa yang disampaikan.
5. Menggunakan Teknologi untuk Mendukung Komunikasi
Teknologi seperti aplikasi mobile dapat digunakan untuk memantau stok obat dan memastikan ketersediaan obat yang tepat waktu. Hal ini dapat membantu meningkatkan efisiensi dalam distribusi obat dan memastikan bahwa pasien memiliki akses yang lebih baik ke obat-obatan yang diperlukan.
6. Mengembangkan Empati dan Empatisme
Perawat harus dapat memahami dan menghayati perasaan pasien. Empati dan empatisme sangat penting dalam memberikan dukungan emosional dan memenuhi kebutuhan psikologis pasien.
Dengan demikian, mengembangkan kemampuan komunikasi sebagai perawat melibatkan pengembangan keterampilan berkomunikasi verbal dan nonverbal, membangun hubungan yang baik dengan pasien, pelatihan komunikasi, penggunaan bahasa yang mudah dipahami, menggunakan teknologi untuk mendukung komunikasi, dan mengembangkan empati dan empatisme.
Hubungi Kami
(Foto Halaman Website dari Akper PGP) |
Website : akperpgp.ac.id/