Kurs Dolar-Rupiah Hari Ini, Bank BCA, Rabu 11 September 2024, Dolar pada Rupiah Senilai Rp 15.405

 

(Foto kurs Dolar-Rupiah melalui laman Google Finansial)

Pergerakan rupiah masih bergairah dalam melawan dolar AS di tengah respon positif pasar yang sama terhadap wait and see rilis suku bunga bank sentral AS (The Fed).

Melansir dari Refinitiv, nilai mata uang garuda ditutup pada posisi Rp15.445/US$, menguat 0,03% dari harga penutupan akhir pekan kemarin Senin (09/09/2024).

Pasar yang masih mencerna data tenaga kerja AS terbaru yang dirilis pada akhir pekan lalu membuat ekspektasi penurunan suku bunga menurun.

Data yang beragam pada pekan lalu, terutama laporan ketenagakerjaan pada Agustus, menyebabkan investor mengurangi ekspektasi bahwa The Fed akan mengeluarkan pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin (bp) ketika mengadakan pertemuan kebijakan minggu depan.

Namun, pandangan terakhir menurut alat FedWatch CME pelaku pasar lebih optimis the Fed memangkas suku bunga dengan soft landing sebesar 25 bp dengan peluang 71%. Sisanya, hanya 29% kemungkinan terjadi penurunan sebesar 50 bp.

Pada hari ini pelaku pasar akan kembali fokus pada data inflasi utama AS yang akan semakin memperkuat prospek suku bunga diturunkan.

(Foto kurs Dolar-Rupiah melalui laman Bank BCA)

Inflasi AS diperkirakan bisa melandai ke 2,6% yoy pada Agustus 2024. Sebelumnya, pada bulan lalu AS mencatat inflasi 2,9% yoy, melandai lebih baik dibandingkan ekspektasi dan bulan sebelumnya sebesar 3% yoy.

Di lain sisi, ada sedikit kabar kurang menggembirakan datang dari China, di mana inflasi China tumbuh lebih lambat dari perkiraan pada Agustus lalu, yakni hanya tumbuh 0,6% (year-on-year/yoy). Sementara dalam basis bulanan tumbuh 0,4% (month-to-month/mtm).

Konsensus yang dihimpun oleh Trading Economics memperkirakan inflasi China pada Agustus akan tumbuh lebih cepat menjadi 0,7% (yoy) dibandingkan bulan sebelumnya tumbuh 0,5% yoy. Sementara inflasi bulanan diperkirakan akan stabil di 0,3% (mtm).

Seiring dengan inflasi konsumen yang melambat. Indeks harga produsen (PPI) di Tiongkok pada Agustus malah mengalami deflasi 1,8%, lebih dalam dari perkiraan sebesar 1,4% dan bulan sebelumnya 0,8%.

Teknikal Rupiah

Secara teknikal tren pergerakan rupiah masih terkonsolidasi dari rentang support Rp15.430/US$ sampai resistance di Rp15.475/US$.

Support didapatkan dari garis MA50 hourly sebagai area yang potensi diuji sebagai penguatan terdekat, sementara resistance di dapatkan dari garis MA200 hourly sebagai area untuk diantisipasi jika ada pelemahan.

Next Post Previous Post