Kurs Dolar-Rupiah Hari Ini, Bank BCA, Selasa 29 Oktober 2024, Dolar pada Rupiah Senilai Rp 15.735
(Foto Kurs Dolar-Rupiah dari Google Finansial) |
Nilai tukar rupiah diproyeksi lanjut melemah pada perdagangan hari ini (29/10). Sekedar mengingatkan, rupiah spot ditutup melemah 0,49% ke posisi Rp 15.724 per dolar AS pada Senin (28/10). Sejalan, rupiah Jisdor melemah sekitar 0,50% ke level Rp 15.729 per dolar AS di awal pekan ini.
Sentimen yang akan menyeret pergerakan rupiah masih datang dari konflik Timur Tengah yang memanas dan penguatan dolar Amerika Serikat (AS). Dari dalam negeri, euforia dimulainya pemerintahan baru perlahan memudar.
Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin mengamati, tekanan eksternal telah memicu aksi jual di pasar Surat Utang Negara (SUN) dan menyeret rupiah ke level paling lemah dalam dua bulan terakhir.
Aset-aset yang dinilai lebih berisiko seperti mata uang emerging market (EM), termasuk rupiah, juga surat utang serta saham, ditinggalkan karena investor memitigasi memburuknya situasi pasar di pekan padat ini.
Pada saat yang sama, perkembangan politik baru di Jepang, serta kondisi kelesuan ekonomi China yang semakin menyeret kinerja korporasi di sana, membuat aset-aset emerging market Asia semakin tidak memiliki taji yang ampuh.
"Meningkatnya risiko geopolitik membuat investor cenderung menghindari aset berisiko dan mengalihkan dana ke instrumen yang lebih aman,” jelas Nanang kepada Kontan.co.id, Senin (28/10).
(Foto Kurs Dolar-Rupiah dari Bank BCA) |
Kabar mengenai serangan udara Israel ke Iran membuat pasar mencemaskan makin besarnya aksi penyerangan nantinya karena serangan balasan. Banyaknya korban sipil dan perluasan area konflik membuat pelaku pasar memilih memburu dolar.
Di satu sisi, Nanang menyoroti bahwa perburuan dolar AS di pekan ini akan dibayangi oleh serangkaian data ekonomi penting, di antaranya data ketenagakerjaan seperti JOLTS, ADP EMployment Change dan Non Farm Payroll (NFP). Semua data tersebut diproyeksikan bakal melambat.
Terlihat pelaku pasar melakukan aksi antisipasi dengan menguatnya indeks dolar dan bertahan di a tas 104. Sementara rupiah sedang dihadapkan pada penembusan area resisten Rp 15.700, maka ruang pelemahan lanjutan bisa kembali ke Rp 15.820 per saham.