Profil Tom Lembong, Eks Mendag dan yang Jadi Tersangka Korupsi Impor Gula
![]() |
(Foto Tom Lembong melalui laman Instagram) |
Thomas Trikasih Lembong atau lebih akrab disapa dengan Tom Lembong adalah seorang politikus, bankir, serta ekonom Indonesia. Pria yang memiliki suara berat dan pernah dipuji Donald Trump saat mengikuti KTT G20 di Jerman itu, sempat menjadi menteri perdagangan pada 2015-2016 di era Presiden Jokowi.
- Nama panggilan: Tom Lembong, Tom
- Tempat, tanggal lahir: Jakarta, 4 Maret 1971
- Agama: Katolik
- Orang tua: Yohanes Lembong (Ong Joe Gie) dan Yetty Lembong
- Pasangan: Maria Franciska Wihardja (m. 2002)
- Anak: Thalia Lembong, Maxwell Lembong
- Media sosial: @tomlembong (Instagram, X), Tom Lembong (Facebook, LinkedIn)
- Pekerjaan: Pengusaha, Bankir (pejabat bank)
Pendidikan: Tom Lembong sempat menimba ilmu pendidikan dasar di Jerman hingga usai 10 tahun. Dia lalu meneruskan pendidikan di Indonesia, SD dan SMP Sekolah Regina Pacis, Jakarta. Di tingkat SMA, Tom kembali pindah domisili ke Boston, Massachusetts, Amerika Serikat. Tom lulus dari Harvard University - S1, Architecture and Urban Design (A.B.) pada 1997.
Karier
- Divisi Ekuitas Morgan Stanley (Singapura) tahun 1995.
- Bankir investasi di Deutsche Securities Indonesia tahun 1999-2000.
- Kepala divisi dan wakil presiden senior di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) tahun 2000-2002. Saat itu BPPN berada di bawah Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia yang bertugas melakukan rekapitulasi serta restrukturisasi sektor perbankan Indonesia yang sempat terdampak krisis ekonomi di tahun 1998.
- Bekerja di Farindo Investments mulai tahun 2002-2005.
- Pendiri dan direktur utama Quvat Management, perusahaan ekuitas swasta di Singapura tahun 2006.
- Presiden komisaris PT Graha Layar Prima Tbk (BlitzMegaplex) tahun 2012-2014.
- Penasihat ekonomi dan penulis pidato Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tahun 2013.
- Penasihat ekonomi Presiden Jokowi tahun 2013.
- Menteri Perdagangan Indonesia tahun 2015-2016
- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tahun 2016-2019.
- Pendiri Consilience Policy Institute, lembaga yang menjadi wadah para ahli untuk mengadvokasi kebijakan ekonomi internasional dan reformis di Indonesia, yang resmi beroperasi di Singapura.
- Ketua Dewan PT Jaya Ancol tahun 2021-2023
- Co-Captain Timnas Anies-Muhaimin (AMIN) pada Pilpres 2024.
Harta Kekayaan
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Tom Lembong sempat melaporkan harta kekayaan yang dimiliki di masa akhir jabatannya sebagai Kepala BKPM pada tahun 2019. Berikut adalah rincian harta kekayaan Tom Lembong:
1. Tanah dan bangunan: Rp -
2. Alat transportasi dan mesin: Rp -
3. Surat berharga: Rp94.527.382.000
4. Kas dan setara kas: Rp2.099.016.322
5. Harta bergerak lainnya: Rp180.990.000
6. Harta lainnya: Rp4.766.498.000
7. Utang: Rp86.895.328
8. Total harta kekayaan: Rp101.486.990.994
Penghargaan
1. Young Global Leader (YGL) dari World Economic Forum di Davos (2008)
2. Asia Society Australia-Victoria Distinguished Fellowship (2017)
3. Order of Diplomatic Service Merit, First Class Second Grade (Gwanghwa Medal) - Korea Selatan (2020).
Kejagung Tetapkan Tom Lembong Sebagai Tersangka
Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan inisial TTL, selaku mantan menteri perdagangan (mendag) sebagai tersangka. Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung menetapkan TTL sebagai tersangka korupsi impor gula di Kementerian Perdagangan (Kemendag) periode 2015-2016
Mengacu menteri pada tahun tersebut, adalah Thomas Trikasih Lembong atau yang dikenal sebagai Tom Lembong. Tom sempat ikut menjadi tim sukses dan orang dekat calon presiden (capres) Anies Rasyid Baswedan pada Pemilu 2024.
Direktur Penyidikan Jampidsus Abdul Qohar mengatakan, TTL ditetapkan tersangka bersama dengan inisial CS, selaku direktur pengembangan PT PPI. Kasus importasi gula itu merugikan negara Rp 400 miliar.
"Pada hari ini Selasa 29 Oktober 2024 penyidik pada Jampidsus menetapkan status saksi terhadap dua orang menjadi tersangka karena telah memenuhi bukti tindak pidana korupsi terkait dengan importasi gula di Kementerian Perdagangan (Kemendag) 2015-2023," kata Qohar di gedung Kejagung, Jakarta Selatan, Selasa (29/10/2024).
Selain mendag periode 2015-2016, tersangka kedua berasal dari rekanan. "Yang kedua, tersangka atas nama CS selaku direktur pengembangan bisnis PT PPI 2015 2016," kata Qohar menahan. Dia menerangkan kedua tersangka ditahan sejak peningkatan status tersangka, Selasa (29/10/2024).
Sementara itu, Tom Lembong selama ini dikenal sebagai politikus, bankir, dan ekonom Indonesia. Sejak 27 Juli 2016 hingga 23 Oktober 2019, ia menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Dia pernah menjabat sebagai mendag pada 12 Agustus 2015 hingga 27 Juli 2016.
Tom menempuh kuliah dalam bidang arsitektur dan perancangan kota di Universitas Harvard, Amerika Serikat, dan lulus pada tahun 1994. Lalu setelah menyelesaikan pendidikannya, Tom memulai kariernya pada tahun 1995 dengan bekerja di Divisi Ekuitas Morgan Stanley (Singapura). Tom kemudian bekerja sebagai bankir investasi di Deutsche Securities Indonesia dari tahun 1999-2000.
Tom pernah membuat geger karena mengaku sebagai penulis pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia juga mengaku, pernah membantu Jokowi menjawab pertanyaan yang diajukan dalam sesi diskusi ketika kunjungan keluar negeri.