Amerika Serikat Resmi Blokir TikTok Besok, Kenapa?

 

Amerika Serikat Resmi Blokir TikTok Besok, Kenapa?
(Foto oAmerika Serikat Resmi Blokir TikTok)
Mahkamah Agung AS telah menguatkan undang-undang yang melarang TikTok di AS kecuali jika dijual sebelum 19 Januari. Untuk lebih jelasnya, larangan tersebut hanya mengharuskan Apple dan Google untuk menghapus aplikasi tersebut dari toko aplikasi mereka, namun tidak secara langsung melarang penggunaan aplikasi tersebut. di Amerika Serikat.

Meski begitu, TikTok telah mengumumkan akan menutup layanannya sepenuhnya di AS jika larangan tersebut ditegakkan, yang mungkin merupakan tindakan sok penting yang dimaksudkan setidaknya untuk menghentikan larangan tersebut.

Kini, Presiden AS terpilih Donald Trump dapat melakukan hal itu, tetapi masalahnya adalah larangan tersebut berlaku 24 jam sebelum ia dilantik, jadi setidaknya selama 24 jam tersebut kemungkinan besar TikTok akan dihapus dari toko aplikasi yang disebutkan di atas. Apakah akan menutupnya sepenuhnya atau mencegah orang-orang di AS menggunakan aplikasi tersebut, tentu saja merupakan keputusan TikTok.

Awal minggu ini, sebuah laporan mengklaim Trump akan menandatangani perintah eksekutif yang memberi TikTok tambahan 60 atau 90 hari untuk mematuhi hukum - alias menjual operasinya di AS. CEO TikTok Shou Chew diperkirakan akan menghadiri pelantikan Trump pada hari Senin bersama Mark Zuckerberg, Jeff Bezos, dan Elon Musk.

Alasan Utama Amerika Serikat Melarang TikTok

Amerika Serikat melarang TikTok karena sejumlah alasan utama yang berkaitan dengan keamanan nasional dan privasi data. Berikut adalah rincian mengenai alasan tersebut:

1. Kekhawatiran Keamanan Data

TikTok dimiliki oleh perusahaan Tiongkok, ByteDance, yang memicu kekhawatiran bahwa pemerintah Tiongkok dapat mengakses data pengguna AS, termasuk informasi pribadi dan lokasi. Undang-undang di Tiongkok memungkinkan pemerintah untuk meminta data dari perusahaan, yang menimbulkan risiko bahwa data pengguna dapat digunakan untuk pengawasan atau manipulasi politik.

2. Dukungan Bipartisan

Larangan ini didukung oleh anggota Kongres dari kedua partai politik, dengan undang-undang yang disahkan pada tahun 2024 yang mengharuskan ByteDance untuk menjual aset TikTok di AS dalam waktu tertentu atau menghadapi pemblokiran. RUU ini mencerminkan kekhawatiran luas mengenai pengaruh asing dan keamanan siber.

3. Eksploitasi Anak

Selain masalah keamanan data, TikTok juga menghadapi kritik terkait potensi eksploitasi anak, terutama melalui fitur interaktif seperti TikTok Live. Hal ini menambah alasan bagi pemerintah untuk mengambil tindakan terhadap aplikasi tersebut.

4. Tindakan Hukum dan Tenggat Waktu

ByteDance diberikan tenggat waktu hingga 19 Januari 2025 untuk menjual TikTok, jika tidak, aplikasi tersebut akan diblokir secara nasional. Ini menunjukkan keseriusan pemerintah AS dalam menangani isu ini.

5. Perdebatan tentang Kebebasan Digital

Larangan ini juga memicu perdebatan tentang kebebasan berbicara dan hak sipil, dengan beberapa kelompok advokasi menyatakan bahwa larangan tersebut dapat melanggar hak pengguna untuk berkomunikasi dan mengekspresikan diri.

Dengan berbagai faktor ini, larangan TikTok di AS mencerminkan ketegangan yang lebih besar dalam hubungan antara AS dan Tiongkok serta kekhawatiran mengenai keamanan siber di era digital.
Next Post Previous Post