Cap Go Meh 2025 Tanggal Berapa? Ini Perayaan dan Tradisinya

Cap Go Meh 2025 Tanggal Berapa? Ini Perayaan dan Tradisinya
(Foto oleh yusnizam dari iStockphoto)
Cap Go Meh adalah perayaan yang dirayakan pada hari ke-15 setelah Tahun Baru Imlek, menandai akhir dari rangkaian perayaan Imlek. Istilah "Cap Go Meh" berasal dari dialek Hokkien, di mana "cap" berarti sepuluh, "go" berarti lima, dan "meh" berarti malam, sehingga secara harfiah berarti "malam kelima belas" 

Makna dan Sejarah

Cap Go Meh memiliki makna yang dalam bagi masyarakat Tionghoa. Perayaan ini merupakan bentuk syukur kepada Tuhan dan dewa-dewi atas rezeki yang telah diberikan di tahun lalu serta permohonan untuk kebahagiaan di masa depan. Secara historis, perayaan ini telah ada sejak masa Dinasti Han (206 SM - 220 M) dan awalnya dirayakan sebagai festival lampion.

Tradisi dan Aktivitas

Selama Cap Go Meh, berbagai tradisi dilakukan, termasuk:

  • Pawai Lampion: Ribuan lampion dinyalakan dan diarak di jalan-jalan.
  • Pertunjukan Barongsai: Tarian barongsai sering menjadi bagian dari perayaan, melambangkan keberuntungan dan pengusiran roh jahat.
  • Makanan Khas: Hidangan seperti lontong Cap Go Meh biasanya disajikan, mencerminkan perpaduan budaya 
Cap Go Meh juga menjadi momen untuk berkumpul dengan keluarga dan komunitas, merayakan kebersamaan dan harapan baru. Pada tahun 2025, Cap Go Meh akan dirayakan pada tanggal 12 Februari.

Apa saja tradisi khusus yang dilakukan selama Cap Go Meh?

Cap Go Meh 2025 Tanggal Berapa? Ini Perayaan dan Tradisinya
(Foto oleh EyeEm Mobile GmbH dari iStockphoto)

Cap Go Meh adalah perayaan yang diadakan pada hari ke-15 setelah Tahun Baru Imlek, dan di berbagai daerah di Indonesia, terdapat sejumlah tradisi khusus yang dilakukan untuk merayakannya. Berikut adalah beberapa tradisi unik yang umum dilakukan selama Cap Go Meh meliputi:

1. Ziarah ke Pulau Kemaro (Palembang)

Masyarakat Tionghoa di Palembang melakukan ziarah ke Pulau Kemaro untuk berdoa di Klenteng Hok Tjing Rio. Perayaan ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan seni khas Tionghoa seperti Barongsai dan wayang orang.

2. Arak-arakan Sipasan (Padang)

Di Padang, masyarakat menggelar pawai kesenian yang disebut arak-arakan Sipasan. Pawai ini melibatkan tandu berbentuk kelabang yang dipikul oleh orang dewasa, dengan anak-anak mengenakan kostum daerah.

3. Jappa Jokka Cap Go Meh (Makassar)

Tradisi ini merupakan festival yang dikenal dengan nama Pasar Malam Cap Go Meh, di mana berbagai kegiatan seperti lomba nyanyi, kuliner, dan pameran diselenggarakan untuk menarik wisatawan.

4. Pawai Tatung (Singkawang)

Pawai Tatung adalah pertunjukan di mana ratusan Tatung yang dirasuki roh leluhur menunjukkan kesaktiannya. Dalam pertunjukan ini, mereka dapat ditusuk dengan benda tajam tanpa merasa sakit, sebagai simbol pengusiran roh jahat dan malapetaka.

5. Pertunjukan Barongsai dan Tarian Naga

Pertunjukan Barongsai dan tarian naga merupakan bagian penting dari perayaan Cap Go Meh. Atraksi ini biasanya dilakukan di sepanjang jalan perkotaan untuk memeriahkan suasana dan mengusir roh jahat.

6. Festival Lampion

Festival lampion juga menjadi tradisi khas Cap Go Meh, di mana lampion-lampion dinyalakan sebagai simbol kemakmuran dan keberuntungan. Warna merah pada lampion melambangkan rezeki dan kesatuan.

7. Makan Bersama

Kegiatan makan bersama dalam keluarga juga merupakan tradisi penting selama Cap Go Meh. Makanan khas seperti lontong Cap Go Meh, kue keranjang, dan jeruk mandarin sering disajikan dalam perayaan ini.

Perayaan Cap Go Meh tidak hanya menjadi momen untuk merayakan akhir Tahun Baru Imlek tetapi juga sebagai waktu berkumpul dengan keluarga dan komunitas dalam suasana penuh suka cita.

Next Post Previous Post