Kurs Dolar-Rupiah Hari Ini, Bank BCA, Jumat 2 Mei 2025, Dolar pada Rupiah Senilai Rp 16.480
![]() |
(Foto Kurs Dolar-Rupiah dari Bank BCA) |
Sementara itu, untuk transaksi melalui TT Counter (Telegraphic Transfer Counter) dan Bank Notes (uang tunai), kurs beli adalah Rp16.460 per USD dan kurs jual adalah Rp16.760 per USD. Perbedaan kurs ini mencerminkan biaya operasional yang lebih tinggi untuk transaksi fisik dan potensi risiko yang terkait dengan penanganan uang tunai.
Perbedaan antara kurs e-Rate dan TT Counter/Bank Notes juga dapat dipengaruhi oleh likuiditas pasar dan ketersediaan mata uang asing di masing-masing kanal transaksi. Nasabah yang melakukan transaksi dalam jumlah besar atau memiliki kebutuhan mendesak mungkin lebih memilih TT Counter, meskipun dengan biaya yang lebih tinggi.
Perbandingan Kurs Dolar-Rupiah di Bank-Bank Besar Lainnya
Selain Bank BCA, beberapa bank besar lainnya di Indonesia juga menawarkan kurs Dolar-Rupiah yang kompetitif. Berdasarkan data terkini, berikut adalah perkiraan kurs di beberapa bank tersebut:
👉 BRI: Kurs jual Rp16.649, kurs beli Rp16.548
👉 Bank Mandiri: Kurs jual Rp16.610, kurs beli Rp16.580
👉 BNI: Kurs jual Rp16.700, kurs beli Rp16.520
👉 CIMB Niaga: Kurs jual Rp16.630, kurs beli Rp16.605
Perbedaan kurs antar bank dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk strategi penetapan harga, biaya operasional, dan ekspektasi terhadap pergerakan Rupiah di masa depan. Nasabah disarankan untuk membandingkan kurs di beberapa bank sebelum melakukan transaksi untuk mendapatkan nilai tukar terbaik.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pergerakan Rupiah
Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari dalam maupun luar negeri. Beberapa faktor utama yang perlu diperhatikan adalah:
Sentimen Pasar Global
Kondisi ekonomi global, kebijakan moneter bank sentral negara-negara maju, dan perkembangan geopolitik dapat memengaruhi sentimen investor terhadap Rupiah. Misalnya, kenaikan suku bunga oleh The Fed (bank sentral AS) dapat mendorong investor untuk memindahkan dana mereka ke aset-aset berdenominasi Dolar AS, sehingga menekan Rupiah.
Kinerja Ekonomi Indonesia
Pertumbuhan ekonomi, inflasi, neraca perdagangan, dan investasi asing langsung (FDI) merupakan indikator-indikator penting yang mencerminkan kesehatan ekonomi Indonesia. Data ekonomi yang positif cenderung mendukung penguatan Rupiah, sementara data yang negatif dapat melemahkan Rupiah.
Kebijakan Pemerintah dan Bank Indonesia
Kebijakan fiskal pemerintah dan kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) memiliki dampak signifikan terhadap nilai tukar Rupiah. Misalnya, intervensi BI di pasar valuta asing atau perubahan suku bunga acuan dapat memengaruhi likuiditas Rupiah dan ekspektasi investor.
Sentimen Domestik
Faktor-faktor seperti stabilitas politik, iklim investasi, dan ekspektasi pelaku pasar juga dapat memengaruhi pergerakan Rupiah. Sentimen positif cenderung mendorong penguatan Rupiah, sementara sentimen negatif dapat melemahkan Rupiah.