Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Minggu 25 Mei 2025

(Foto IHSG melalui laman Google Finansial)

Pada hari Minggu, 25 Mei 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan tetap berada dalam fase konsolidasi dengan kecenderungan penguatan terbatas, setelah mencatat penguatan yang cukup signifikan pada akhir pekan sebelumnya. Berikut penjelasan lengkap mengenai pergerakan IHSG dan rekomendasi saham yang layak diperhatikan hingga akhir Mei 2025.

Pergerakan IHSG Hari Ini dan Proyeksi hingga Akhir Mei 2025

Pada penutupan perdagangan Jumat, 23 Mei 2025, IHSG menguat sebesar 0,66% ke level 7.214,16, menandai keberhasilan indeks bertahan di atas level psikologis 7.000 selama tujuh hari bursa berturut-turut. Penguatan ini didorong oleh masuknya net buy asing sebesar Rp 589,18 miliar, yang memperkuat sentimen positif pasar. Dalam sebulan terakhir, investor asing mencatat net buy sebesar Rp 2,99 triliun di seluruh pasar saham Indonesia.

Secara teknikal, IHSG masih berada dalam tren uptrend, dengan target minimal penguatan di sekitar level 7.218. Namun, analis dari MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, mengingatkan bahwa penguatan indeks sudah mulai terbatas dan ada indikasi divergence pada indikator MACD, yang bisa menjadi sinyal potensi koreksi jangka pendek. Kondisi ini diperkuat oleh indikator teknikal lain seperti RSI yang berada di area overbought, sehingga IHSG berpotensi mengalami konsolidasi atau koreksi ringan dalam waktu dekat.

Analis dari Korea Investment and Sekuritas Indonesia (KISI), Muhammad Wafi, memproyeksikan IHSG akan stabil di kisaran 7.200–7.300 hingga akhir Mei 2025. Menurutnya, meskipun IHSG menunjukkan penguatan, menembus level 7.500 masih cukup berat mengingat valuasi IHSG yang sudah relatif tinggi dengan price to earnings ratio (PER) mendekati 16 kali. Wafi juga menyoroti bahwa perkembangan negosiasi tarif antara Amerika Serikat dan China serta kebijakan suku bunga Bank Indonesia yang menurun menjadi faktor utama yang akan memengaruhi pergerakan IHSG dalam beberapa pekan ke depan.

Sektor dan Saham yang Direkomendasikan

Dalam kondisi pasar yang masih optimis namun berhati-hati, sektor-sektor yang sensitif terhadap perubahan suku bunga dan kondisi global menjadi fokus utama investor. Sektor perbankan, properti, teknologi, dan semen masih dianggap menarik untuk dicermati karena potensi kenaikan yang didukung oleh penurunan suku bunga Bank Indonesia. Selain itu, sektor komoditas, khususnya logam dan minyak sawit (CPO), juga tetap menjadi sektor yang menarik di tengah antisipasi hasil negosiasi tarif AS-China. Sektor konsumer juga direkomendasikan sebagai sektor defensif yang mampu memberikan performa stabil di tengah ketidakpastian pasar.

Beberapa saham yang direkomendasikan oleh analis dan sekuritas untuk diperhatikan hingga akhir Mei 2025 antara lain:

📈 Energi Mega Persada (ENRG)

📈 Pembangunan Geologi (PGEO)

📈 Sumber Alfaria Trijaya (AMRT)

📈 Adaro Energy (ADRO)

📈 Chandra Asri Petrochemical (TPIA)

📈 Elang Mahkota Teknologi (EMTK)

Saham-saham ini dipilih karena memiliki fundamental yang kuat dan potensi teknikal yang mendukung untuk kenaikan harga dalam jangka pendek hingga menengah.

Selain itu, saham-saham yang banyak dibeli oleh investor asing selama beberapa pekan terakhir juga patut diperhatikan, seperti:

📈 Bank Rakyat Indonesia (BBRI)

📈 Aneka Tambang (ANTM)

📈 Bank Mandiri (BMRI)

📈 GoTo Gojek Tokopedia (GOTO)

📈 Bank Central Asia (BBCA)

Saham-saham ini mencerminkan sektor perbankan dan komoditas yang menjadi favorit investor asing dan memberikan likuiditas pasar yang tinggi.