Suami Najwa Shihab, Ibrahim Sjarief Assegaf, Meninggal Dunia
![]() |
(Foto Suami Najwa Shihab, Ibrahim Sjarief Assegaf, Meninggal Dunia) |
Latar Belakang dan Pendidikan
Ibrahim lahir di Surakarta pada tahun 1977. Ia menempuh pendidikan hukum di Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan meraih gelar Sarjana Hukum pada tahun 1997. Selanjutnya, ia melanjutkan studi dan memperoleh gelar Master of Laws (LL.M) dari University of Melbourne, Australia, pada tahun 2009 dengan beasiswa Australian Development Scholarship. Selain itu, Ibrahim pernah menjadi peneliti tamu di Harvard Law School dalam studi hukum Asia Timur pada 2003-2004.
Karier Profesional
Ibrahim memulai kariernya sebagai Associate di firma hukum Hadiputranto, Hadinoto & Partners (1997–2000). Ia juga pernah menjabat sebagai Direktur Eksekutif di Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (2000–2003). Pada 2009, ia bergabung dengan firma hukum Assegaf Hamzah & Partners (AHP), di mana ia kemudian diangkat menjadi partner pada 2011 dan dikenal sebagai pengacara senior berkaliber internasional dengan spesialisasi di bidang perbankan dan keuangan, restrukturisasi utang, serta mergers & acquisitions (M&A). Selain itu, ia juga menjabat sebagai Direktur PT Justika Siar Public, sebuah platform layanan hukum daring, dan Komisaris Utama Narasi, media yang didirikan oleh Najwa Shihab.
Prestasi dan Penghargaan
Ibrahim dikenal sebagai pengacara berintegritas tinggi dengan reputasi gemilang. Ia menerima berbagai penghargaan bergengsi, antara lain:
- Leader in His Field oleh Chambers Asia Pacific sejak 2016
- Leading Lawyer oleh Asialaw Leading Lawyers pada 2016
- IFLR 1000 Leading Lawyer di bidang Financial & Corporate, Banking, dan M&A.
Kehidupan Pribadi
Ibrahim menikah dengan Najwa Shihab pada tahun 1997. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai dua anak, Izzat Assegaf dan Namiyah binti Ibrahim Assegaf. Sayangnya, Namiyah meninggal dunia beberapa jam setelah dilahirkan pada 15 Desember 2011, sebuah tragedi yang semakin mempererat ikatan keluarga mereka.
Prosesi Pemakaman
Jenazah Ibrahim disemayamkan di kediaman keluarga di Jalan Jeruk Purut No. 8-9, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Rangkaian tahlil dan doa akan digelar mulai malam hari dan terbuka bagi keluarga serta sahabat yang ingin memberikan penghormatan terakhir. Pemakaman dijadwalkan berlangsung pada Rabu, 21 Mei 2025, pukul 10.00 WIB di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan.
Reaksi dan Kenangan
Kepergian Ibrahim meninggalkan duka mendalam tidak hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi dunia hukum dan media di Indonesia. Banyak rekan sejawat dan tokoh publik mengenang Ibrahim sebagai sosok yang cerdas, bersahaja, berkomitmen tinggi terhadap keadilan, dan pendamping setia Najwa Shihab sejak awal kariernya sebagai reporter. Najwa sendiri sering menekankan betapa besar dukungan suaminya dalam perjalanan karier jurnalismenya, termasuk saat harus menjalani liputan berat dengan anak mereka yang masih bayi.
Keluarga dan pihak Narasi, media yang didirikan Najwa, mengimbau agar segala kesalahan almarhum dimaafkan dan mendoakan agar amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT.