Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Kamis 26 Juni 2025

Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Kamis 26 Juni 2025
(Foto IHSG melalui laman Google Finansial)

IHSG dibuka menguat di level sekitar 6.842 dan sempat mencapai level tertinggi 6.846,27 serta terendah 6.817,41 sepanjang perdagangan pagi hingga siang hari. Pada penutupan perdagangan Rabu (25/6), IHSG tercatat melemah 0,54% ke posisi 6.832,14.

Secara teknikal, Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman, memperkirakan IHSG akan menguji support di kisaran 6.750-6.780 dan jika mampu bertahan di area tersebut, potensi penguatan jangka pendek masih terbuka dengan resistance di level 6.900-6.950. Namun, Analis Kiwoom Sekuritas Liza Camelia Suryanata mengingatkan bahwa IHSG saat ini berada di bawah moving average 50 hari (6.845), yang kini berperan sebagai resistance terdekat, sehingga pergerakan IHSG masih rawan koreksi dan investor disarankan menunggu stabilisasi di support 6.770-6.745.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana juga mengungkapkan IHSG masih rawan terkoreksi dengan support di 6.784 dan resistance di 6.864, terutama karena sentimen global yang dipengaruhi oleh konflik geopolitik di Timur Tengah dan kebijakan moneter The Fed yang masih dinamis. Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang menambahkan bahwa IHSG akan bergerak fluktuatif di rentang 6.750-6.900 dengan investor yang masih cenderung melakukan perdagangan jangka pendek menjelang libur nasional Jumat, 27 Juni 2025.

Dari sisi sektor, mayoritas sektor saham menunjukkan penguatan, terutama sektor dasar (basic) naik 0,86%, energi 0,84%, keuangan 0,43%, infrastruktur 0,68%, dan transportasi 0,66%. Sektor yang melemah antara lain industri, consumer nonsiklikal, kesehatan, dan teknologi yang turun tipis.

Rekomendasi Saham Kamis, 26 Juni 2025

Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Kamis 26 Juni 2025

Berdasarkan analisa dan rekomendasi dari beberapa analis, berikut saham-saham yang layak dicermati:

📈 Saham Pilihan dari BNI Sekuritas: PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET), PT Sentul City Tbk (BKSL), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), dan PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI).

📈 Saham dengan Potensi Trading Idea: Saham ULTJ (Ultra Jaya), PANI, dan BULL (PT Buana Lintas Lautan Tbk) direkomendasikan dengan target harga masing-masing Rp1.395-1.475 untuk ULTJ, Rp12.200-13.075 untuk PANI, dan Rp133-143 untuk BULL.

📈 Saham Big Caps yang Perlu Waspadai Koreksi: Saham perbankan besar seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Mandiri (BMRI) mengalami tekanan jual dengan penurunan masing-masing 1,99% dan 2,89% pada perdagangan sebelumnya. Saham tambang seperti ANTM juga stagnan atau melemah akibat sentimen global.

📈 Saham Energi dan Infrastruktur: Saham ADRO naik 0,28% ke Rp1.790 per saham, menunjukkan sentimen positif di sektor energi. Saham BRPT dan SSIA juga direkomendasikan sebagai pilihan investasi jangka pendek dengan potensi rebound jika IHSG mampu bertahan di support 6.730-7.000.

Sentimen dan Faktor Pengaruh

Sentimen pasar masih dipengaruhi oleh ketidakpastian geopolitik di Timur Tengah yang berpotensi menimbulkan volatilitas, serta pidato kebijakan moneter The Fed yang dinantikan investor untuk arah suku bunga selanjutnya. Selain itu, menjelang libur panjang nasional dan akhir semester I 2025, investor cenderung melakukan aksi perampingan portofolio dan perdagangan jangka pendek untuk mengantisipasi gejolak pasar selama libur.

Maraknya penawaran IPO juga menambah ketatnya likuiditas di pasar reguler, sehingga investor disarankan untuk selektif dalam memilih saham dan memperhatikan likuiditas serta fundamental emiten.

Kesimpulan

Pada Kamis, 26 Juni 2025, IHSG berpotensi bergerak menguat secara teknikal apabila mampu bertahan di support 6.750-6.780, dengan resistance di kisaran 6.900-6.950. Namun, risiko koreksi tetap ada mengingat posisi IHSG yang berada di bawah moving average 50 hari dan sentimen global yang masih rentan. Investor disarankan untuk bersikap hati-hati dan memilih saham dengan fundamental kuat serta memperhatikan rekomendasi saham pilihan dari analis seperti ANTM, BUMI, INET, BKSL, CUAN, PANI, ULTJ, dan BULL.

Pergerakan sektor energi, infrastruktur, dan basic materials menunjukkan penguatan, sementara saham perbankan big caps dan beberapa saham industri masih mengalami tekanan jual. Strategi trading jangka pendek dan manajemen risiko yang baik menjadi kunci dalam menghadapi volatilitas pasar menjelang libur nasional dan akhir semester ini.


Next Post Previous Post