Viral Link Video Syur Jubir Tambang Morowali dengan TKA China 7 Menit 11 Detik, Beredar 2 Adegan Vulgar

Viral Link Video Syur Jubir Tambang Morowali dengan TKA China 7 Menit 11 Detik, Beredar 2 Adegan Vulgar

Video viral berdurasi 7 menit 11 detik dan tambahan video berdurasi 55 detik yang menyebar luas di media sosial diduga menampilkan seorang perempuan yang merupakan juru bicara (jubir) perusahaan tambang di Morowali, Sulawesi Tengah, bersama seorang pria warga negara asing (WNA) asal China. Video ini menampilkan adegan vulgar dan hubungan intim yang direkam di sebuah kamar, yang diduga berada di mess atau kontainer pekerja tambang.

Video pertama memperlihatkan perempuan tanpa busana sedang berbaring sambil melakukan panggilan telepon, kemudian pria WNA China masuk dan mulai merekam adegan sensual. Video kedua berdurasi singkat menampilkan adegan yang lebih eksplisit layaknya pasangan suami istri. Ada pula versi video dengan durasi berbeda yang beredar, mulai dari 55 detik, 2 menit 37 detik, hingga 7 menit 11 detik.

Polisi di Morowali telah menanggapi dengan serius kasus ini dan tengah menyelidiki identitas kedua pemeran serta asal-usul penyebaran video. Kapolres Morowali, AKBP Zulkarnain, menyatakan telah mengarahkan penyelidikan dan fokus mencari siapa yang pertama menyebarkan video tersebut. Pihak kepolisian juga memperingatkan masyarakat agar tidak menyebarkan, mengunduh, atau memiliki konten demikian karena dapat berhadapan dengan hukum pidana, termasuk pasal UU ITE dan UU Pornografi dengan ancaman hukuman hingga 6 tahun penjara dan/atau denda maksimal Rp 1 miliar.

Warganet ramai memburu link video ini di berbagai platform seperti WhatsApp, Facebook, dan TikTok, meskipun banyak link yang beredar ternyata palsu dan berpotensi membahayakan keamanan data pribadi. Ada juga dugaan bahwa video ini merupakan rekaman lama yang beredar kembali.

Singkatnya, video viral ini menunjukkan dua adegan vulgar yang menimbulkan gempar masyarakat karena melibatkan seorang jubir perusahaan tambang Morowali dengan TKA China, dan sedang dalam penanganan kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut.


Next Post Previous Post