24 Juli Memperingati Hari Apa? Ada Hari Kebaya Nasional
Sejarah dan Latar Belakang Hari Kebaya Nasional
Hari Kebaya Nasional bertolak dari peristiwa bersejarah Kongres Wanita Indonesia (KWI) ke-10 yang diselenggarakan pada 24 Juli 1964 di Istora Senayan, Jakarta. Dalam kongres tersebut, seluruh peserta yang berjumlah sekitar 7.000 perempuan mengenakan kebaya sebagai penghormatan kepada Ibu Negara Fatmawati Soekarno, yang dikenal sangat anggun dengan busana kebaya.
Hadir pula Presiden Soekarno yang menyaksikan kebersamaan para perempuan dalam balutan kebaya, menegaskan peran penting perempuan dalam perjuangan dan kelangsungan revolusi Indonesia. Momen historis ini menjadi inspirasi Presiden Joko Widodo untuk menetapkan 24 Juli sebagai Hari Kebaya Nasional sebagai wujud penghargaan terhadap warisan budaya dan peran perempuan tersebut.
Makna dan Tujuan Peringatan
Hari Kebaya Nasional melambangkan pengakuan resmi bahwa kebaya adalah simbol budaya yang tidak hanya mewakili keindahan dan keanggunan busana tradisional, tetapi juga sebagai perekat dan identitas nasional yang mengikat berbagai suku dan etnis di Indonesia. Peringatan ini mengingatkan masyarakat akan pentingnya pelestarian kebaya agar tetap eksis dan dihargai, memperkuat jati diri bangsa, dan menghormati warisan leluhur.
Meski bukan hari libur nasional, Hari Kebaya Nasional memiliki makna sosial dan budaya yang mendalam, termasuk memberi dukungan kepada para perajin dan pelaku UMKM kebaya sehingga turut menggerakkan ekonomi kreatif di sektor budaya.
Sejarah Kebaya itu sendiri
Kebaya merupakan pakaian tradisional yang berasal dari Indonesia, diperkirakan telah ada sejak abad ke-15 dengan pengaruh dari pakaian tradisional Tiongkok yang menyatu dengan budaya lokal Indonesia. Selama masa kolonial Belanda, kebaya menjadi pakaian resmi perempuan dari kalangan bangsawan hingga rakyat biasa dan berkembang desainnya tanpa kehilangan nilai tradisional.
Kini, kebaya digunakan dalam berbagai kesempatan resmi seperti upacara adat, pernikahan, kelulusan, maupun kegiatan sehari-hari. Kebaya juga telah mendapatkan pengakuan internasional sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO dalam kolaborasi regional.
Peringatan dan Aktivitas Hari Kebaya Nasional
Setiap tahun pada tanggal 24 Juli, berbagai komunitas, organisasi perempuan, dan pemerintah daerah mengadakan kegiatan pelestarian kebaya. Kegiatan ini biasanya meliputi pameran, seminar budaya, fashion show kebaya, dan kampanye memakai kebaya agar tetap hidup dalam keseharian. Acara besar pertama sebagai peringatan resmi Hari Kebaya Nasional diadakan pada 24 Juli 2024 di Istora Senayan, Jakarta, oleh Kowani dengan diikuti ribuan perempuan mengenakan kebaya daerah.
Selain Hari Kebaya Nasional, tanggal 24 Juli juga dirayakan sebagai:
Hari Perawatan Diri Internasional (International Self-Care Day) yang bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental secara rutin, menandai perawatan diri yang harus berlangsung 24 jam sehari.
Di beberapa daerah lain, seperti di Kabupaten Wonosobo, 24 Juli juga merupakan hari ulang tahun kabupaten tersebut.
Singkatnya, 24 Juli terutama penting sebagai Hari Kebaya Nasional di Indonesia yang secara resmi diresmikan pemerintah sebagai bentuk penghormatan dan pelestarian budaya kebaya yang memiliki nilai sejarah, identitas nasional, dan simbol peran perempuan dalam bangsa. Peringatan ini mendorong pelestarian budaya sekaligus pengembangan ekonomi kreatif terkait kebaya, di samping penghargaan atas sejarah perjuangan bangsa.