Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Selasa 1 Juli 2025
![]() |
(Foto IHSG melalui laman Google Finansial) |
Beberapa analis memperkirakan IHSG berpotensi menguat ke kisaran 6.992-7.050 pada perdagangan hari ini, namun tetap harus mencermati kemungkinan koreksi ke area 6.861-6.890 dalam jangka pendek. Support IHSG diperkirakan berada di level 6.752 dan 6.632, sementara resistance berada di kisaran 6.994 hingga 7.085. Indikator teknikal menunjukkan kondisi netral dengan potensi penguatan terbatas, dan level resistance penting di sekitar 6.956 hingga 7.018 menjadi titik pengujian bagi kelanjutan tren positif IHSG.
Rekomendasi Saham Hari Ini
![]() |
(Foto Harga Saham PT Semen Indonesia dari Google Finansial) |
Untuk rekomendasi saham hari ini, sejumlah saham unggulan yang layak dipantau dan direkomendasikan oleh para analis antara lain:
📈 PT Bank Central Asia Tbk (BBCA): Saham paling aktif diperdagangkan dengan nilai transaksi Rp1,6 triliun, ditutup menguat 0,29% ke level Rp8.675. BBCA menjadi pilihan utama karena fundamental yang solid dan likuiditas tinggi.
📈 PT Aneka Tambang Tbk (ANTM): Direkomendasikan buy on weakness dengan target harga Rp3.150–Rp3.340. Saham ini menguat 3,40% ke Rp3.040 dan menjadi salah satu saham dengan aktivitas perdagangan tinggi serta potensi kenaikan yang menarik.
📈 PT Bank Jago Tbk (ARTO): Direkomendasikan buy on weakness dengan target harga Rp1.845–Rp1.905. Saham ini menunjukkan potensi penguatan seiring dengan sentimen positif di sektor perbankan digital.
📈 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR): Direkomendasikan buy on weakness dengan target harga Rp2.780–Rp2.850. SMGR menguat 4,26% ke Rp2.690 dan didukung oleh peningkatan volume pembelian yang kuat.
📈 PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA): Direkomendasikan speculative buy dengan target harga Rp710–Rp775, stoploss di bawah Rp625. Saham ini menguat 2,34% ke Rp655 dan diperkirakan berada pada fase awal tren penguatan.
Meski IHSG menunjukkan potensi penguatan, investor disarankan tetap waspada terhadap volatilitas yang masih tinggi dan kemungkinan aksi jual bersih oleh investor asing yang tercatat sebesar Rp358,96 miliar pada akhir Juni 2025. Selain itu, data ekonomi penting seperti neraca perdagangan bulan Mei 2025 yang diperkirakan surplus US$2,53 miliar, inflasi, dan data manufaktur akan menjadi faktor penentu sentimen pasar dalam beberapa hari ke depan.
Secara keseluruhan, strategi buy on weakness dan speculative buy pada saham-saham unggulan di atas dapat menjadi pilihan yang tepat untuk memanfaatkan peluang di tengah tren pasar yang masih berfluktuasi. Investor juga disarankan untuk memantau level support dan resistance IHSG serta berita ekonomi terkini guna mengelola risiko dengan baik.