Resmi Berlaku CP Terbaru 2025, Ini Struktur Pembelajaran PAUD Hingga SMA SMK Sesuai Kurikulum Nasional

Resmi Berlaku CP Terbaru 2025, Ini Struktur Pembelajaran PAUD Hingga SMA SMK Sesuai Kurikulum Nasional
Mulai tahun ajaran 2025/2026, Capaian Pembelajaran (CP) terbaru resmi berlaku untuk semua jenjang pendidikan mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan (SMA/SMK). Kebijakan ini tertuang dalam Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Nomor 046/H/Kr/2025 serta Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 13 Tahun 2025 tentang revisi kurikulum.

Mulai tahun ajaran 2025/2026, struktur dan capaian pembelajaran (CP) terbaru yang mengacu pada Kurikulum Nasional resmi diberlakukan untuk jenjang PAUD hingga SMA/SMK sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 13 Tahun 2025. Kurikulum ini menegaskan pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) yang menekankan pemahaman komprehensif, penerapan ilmu dalam kehidupan nyata, serta penguatan karakter profil pelajar Pancasila.

Untuk PAUD (usia 2-6 tahun), pembelajaran difokuskan pada bermain bermakna untuk mengembangkan karakter dan kompetensi anak secara holistik. Pendekatan ini mengintegrasikan nilai agama dan budi pekerti, pengembangan jati diri, serta pengenalan dasar literasi dan STEAM (Sains, Teknologi, Engineering, Seni, Matematika). Penanganan khusus diberikan bagi anak berkebutuhan khusus dengan model terapi yang sesuai untuk menjamin stimulasi perkembangan optimal.

Pada jenjang Sekolah Dasar (SD/MI), kurikulum dibagi dalam dua fase, yaitu kelas 1-3 dan kelas 4-6. Mata pelajaran wajib mencakup Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, Seni dan Budaya, serta Pendidikan Kewarganegaraan. Di tingkat dasar ini juga mulai diperkenalkan mata pelajaran pilihan seperti koding dan kecerdasan buatan secara bertahap, mendukung penguasaan keterampilan abad 21. Kurikulum ini dirancang untuk mengembangkan kompetensi melalui pembelajaran mendalam yang relevan dan berorientasi pada penerapan praktis.

Pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTs), kurikulum berfokus pada pendalaman kompetensi pengetahuan, keterampilan berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, kolaborasi, serta penguatan sikap dan karakter berlandaskan Profil Pelajar Pancasila. Materi pelajaran dan pendekatan pembelajaran lebih holistik, dengan metode pembelajaran berbasis proyek (project based learning) sebagai bagian penting dalam mencapai capaian kompetensi. Mata pelajaran pilihan pun tetap tersedia sesuai kebutuhan kondisi dan sumber daya setiap sekolah.

Untuk Sekolah Menengah Atas (SMA/MA), struktur pembelajaran mengarah pada pendalaman pengetahuan dan pengembangan keterampilan praktis dalam berbagai disiplin ilmu, di samping penguatan karakter. Kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler, termasuk kegiatan wajib seperti pramuka, menjadi bagian integral untuk membentuk profil pelajar yang mandiri, kreatif, dan berbudaya. Selain mata pelajaran umum, tersedia berbagai program pilihan yang disesuaikan dengan minat dan bakat siswa.

Di jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK/MAK), struktur kurikulum mengombinasikan pelajaran umum dan kejuruan dengan alokasi waktu yang cukup untuk intrakurikuler, kokurikuler, dan muatan lokal. Fokus utamanya adalah penguasaan keterampilan vokasi dan persiapan dunia kerja, sehingga kurikulum disesuaikan dengan kebutuhan industri dan pengembangan budaya kerja profesional. Sekolah juga memberikan ruang untuk penyesuaian pembelajaran sesuai kondisi lokal dan kebutuhan siswa.

Kurikulum 2025 juga memberikan fleksibilitas bagi satuan pendidikan untuk menyesuaikan pelaksanaan berdasarkan karakteristik peserta didik dan lingkungan belajar, memastikan pembelajaran bermakna dan relevan dengan konteks lokal. Disamping itu, penyederhanaan pelaksanaan kokurikuler dan pengurangan alokasi waktu kokurikuler pada beberapa jenjang diatur agar siswa dapat fokus lebih mendalam pada mata pelajaran utama dan pengembangan soft skills.

Secara garis besar, Kurikulum Nasional 2025 menitikberatkan pada pengintegrasian tiga dimensi penting dalam capaian pembelajaran, yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap, khususnya profil pelajar Pancasila yang berbasis nilai religius, kebangsaan, kebinekaan, gotong royong, kemandirian, dan keadilan sosial. Metode pembelajaran mengedepankan pemahaman mendalam, aplikasi nyata, dan refleksi agar peserta didik mampu menjadi pelajar sepanjang hayat yang adaptif dan inovatif menghadapi tantangan global.
Next Post Previous Post