Pinjaman KUR Bank Jatim 2025: Panduan Lengkap Syarat dan Tabel Cicilan Terbaru

Bank Jatim adalah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk, sebuah bank milik daerah yang didirikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada tanggal 17 Agustus 1961. Bank ini awalnya bernama PT Bank Pembangunan Daerah Djawa Timur dan telah mengalami beberapa perubahan status, seperti menjadi perusahaan daerah pada tahun 1976, bank devisa pada tahun 1990, dan kembali menjadi perseroan terbatas pada tahun 1999.

Bank Jatim beroperasi untuk menghimpun dan menyalurkan dana serta memberikan jasa perbankan lainnya dengan misi mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan mengembangkan sektor usaha kecil dan menengah. Selain layanan perbankan konvensional, Bank Jatim juga memiliki Unit Usaha Syariah yang mulai beroperasi sejak tahun 2007.

Visi Bank Jatim adalah menjadi bank pembangunan daerah nomor 1 di Indonesia, dan secara aktif bertransformasi menuju bank digital dengan sumber daya manusia yang kompetitif. Bank ini memiliki jaringan luas di Jawa Timur dan sekitarnya, termasuk kantor cabang dan ATM yang tersebar.

Singkatnya, Bank Jatim adalah bank komersial milik pemerintah daerah Jawa Timur yang berfokus pada pengembangan ekonomi daerah dan pelayanan perbankan bagi masyarakat dan pelaku usaha di wilayah tersebut.

Pinjaman KUR (Kredit Usaha Rakyat) Bank Jatim 2025 merupakan program pembiayaan yang disediakan khusus untuk pelaku UMKM di Jawa Timur dengan tujuan membantu pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah. Program ini adalah bagian dari inisiatif pemerintah untuk memperluas akses kredit dengan suku bunga rendah dan proses yang mudah. Berikut ini adalah panduan lengkap mengenai pinjaman KUR Bank Jatim 2025, meliputi jenis pinjaman, persyaratan, keuntungan, serta tabel cicilan terbaru.

Bank Jatim menyediakan beberapa jenis KUR sesuai dengan kebutuhan pelaku usaha:

Untuk usaha musiman, wajib melampirkan bukti kepemilikan lahan jika milik sendiri atau surat perjanjian sewa yang diketahui kepala desa setempat bila bukan milik sendiri.

Calon debitur belum pernah menerima kredit investasi atau modal kerja komersial (kecuali kredit konsumsi rumah tangga, skema ultra mikro, atau pinjaman dari platform digital).

Bisa memiliki kredit lain selama kolektabilitas lancar, seperti KUR lain di penyalur yang sama, kredit kepemilikan rumah, leasing kendaraan untuk usaha, kartu kredit, dan kredit konsumsi lainnya yang sah menurut peraturan.