Saham Bank Niche Melejit, BBYB, AGRO, ARTO Raup Cuan Dua Digit

Saham Bank Niche Melejit, BBYB, AGRO, ARTO Raup Cuan Dua Digit
Pada kuartal pertama 2025, Bank Neo Commerce mencatat laba bersih sebesar Rp159,94 miliar, meningkat pesat dibandingkan laba Rp14,23 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan laba ini terjadi berkat strategi penguatan manajemen risiko kredit yang lebih terukur serta efisiensi operasional yang konsisten. 

Rasio kredit bermasalah (NPL) turun menjadi 3,18% dari sebelumnya 3,94%, menunjukkan peningkatan kualitas aset bank. Rasio biaya operasional terhadap pendapatan (BOPO) juga membaik menjadi 82,56% dari 98,83%, menandakan efisiensi lebih baik dalam pengelolaan biaya. Selain itu, cost to income ratio (CIR) turun dari 31,82% menjadi 29,10%.

Laporan keuangan kuartal kedua 2025 menunjukkan kelanjutan tren positif dengan laba bersih naik menjadi Rp276 miliar, padahal pada semester pertama 2024 sempat mengalami kerugian. Margin laba bersih mencapai 17,3% dengan EBITDA margin sekitar 19,5%, yang mengindikasikan profitabilitas yang sehat.

Strategi dan Prospek Bisnis

Bank Neo Commerce mengusung strategi untuk lebih fokus pada segmen nasabah affluent dengan proposisi nilai yang kuat dan layanan yang dipersonalisasi. Selain itu, bank ini mengembangkan ekspansi di segmen komersial untuk diversifikasi portofolio kredit dan pendapatan. Monitoring kualitas aset dilakukan secara ketat guna menjaga kesehatan portofolio, dengan target pertumbuhan penyaluran kredit sehat antara 12% hingga 15% untuk tahun 2025.

Bank juga menanamkan pengelolaan biaya yang disiplin guna meningkatkan efisiensi operasional dan memperkuat profitabilitas. Transformasi digital yang sudah berjalan hampir 4 tahun, dengan 26 juta nasabah aktif, menjadi fondasi kuat untuk pengembangan produk dan jasa. Fitur inovatif seperti tarik tunai tanpa kartu dan perluasan layanan untuk segmen UMKM juga menjadi fokus utama untuk memperluas basis pengguna dan meningkatkan transaksi.

Analisis Fundamental

Dari sisi fundamental, BBYB menunjukkan beberapa catatan:

  • Aspek modal dan aset mencatat pertumbuhan, dengan aset bank mencapai sekitar Rp17,4 triliun per 2024 dan modal sekitar Rp3,6 triliun.
  • Rasio hutang terhadap modal sangat rendah (0,02 kali modal), mengindikasikan struktur keuangan yang sehat dengan leverage terkendali.
  • Price to Book Value (PBV) masih di bawah 1 (sekitar 0,77), menandakan bahwa saham ini relatif undervalued dibandingkan nilai buku.
  • Meskipun beberapa metrik profitabilitas seperti net profit margin dan return on equity masih relatif rendah, tren perbaikan kinerja laba sejak 2024 dan 2025 menunjukkan potensi peningkatan profitabilitas di masa mendatang.

Secara teknikal, rekomendasi beragam tergantung strategi trading, namun fundamental dan laporan keuangan mendukung potensi pertumbuhan jangka menengah ke panjang.

Kesimpulan

Bank Neo Commerce (BBYB) menunjukkan performa keuangan yang solid dengan laba yang meningkat signifikan pada awal 2025, menandai perbaikan besar dari tahun-tahun sebelumnya. Strategi bisnis yang fokus pada segmen affluent dan UMKM, didukung transformasi digital dan inovasi produk, memperluas pangsa pasar dan meningkatkan efisiensi operasional. 

Struktur keuangan yang sehat, efisiensi biaya, serta pertumbuhan kredit yang terukur memposisikan BBYB sebagai salah satu saham bank niche dengan prospek menarik di pasar saham Indonesia saat ini.

Apabila dibandingkan dengan saham bank niche lain seperti AGRO dan ARTO yang juga meningkat tajam, BBYB memiliki keunggulan pada inovasi digital dan target pasar yang luas dengan potensi pertumbuhan nasabah aktif dan diversifikasi produk yang kuat.

Next Post Previous Post