18 September Memperingati Hari Apa? Ada Hari Kesetaraan Gaji Internasional

18 September Memperingati Hari Apa? Ada Hari Kesetaraan Gaji Internasional

Hari Kesetaraan Gaji Internasional, atau dikenal juga dengan International Equal Pay Day, diperingati setiap tanggal 18 September di seluruh dunia. Hari ini memiliki makna penting sebagai pengingat dan kampanye untuk menghapus ketimpangan upah antara laki-laki dan perempuan serta kelompok rentan di dunia kerja.

Makna dan Tujuan Hari Kesetaraan Gaji Internasional

Meskipun slogan "equal pay for equal work" (upah setara untuk pekerjaan yang sama) sudah lama ada, realitasnya ketimpangan gaji masih terjadi di banyak negara. Rata-rata perempuan menerima gaji yang lebih rendah dibandingkan laki-laki meskipun melakukan pekerjaan dengan nilai dan tanggung jawab yang serupa. Data menunjukkan bahwa perempuan harus bekerja sekitar tiga bulan lebih lama agar bisa mendapatkan penghasilan yang setara dengan laki-laki dalam satu tahun. Hal ini mencerminkan ketidakadilan dan diskriminasi berbasis gender yang sistemik dalam dunia kerja.

Hari Kesetaraan Gaji Internasional bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik tentang masalah ini, serta mendorong para pemberi kerja untuk menghapus diskriminasi upah dan menerapkan keadilan dalam sistem pengupahan. Kesetaraan gaji tidak hanya berdasarkan jenis kelamin, tetapi juga melibatkan isu diskriminasi ras dan status sosial yang juga memengaruhi pendapatan.

Sejarah dan Inisiasi

Konsep Hari Kesetaraan Gaji atau Equal Pay Day pertama kali dipopulerkan di Amerika Serikat pada tahun 1996 oleh National Committee on Pay Equity (NCPE). Sejak saat itu, tanggal pemeringatan ini dapat bervariasi di setiap negara tergantung tingkat kesenjangan upah mereka. Namun secara global, 18 September dipilih sebagai Hari Kesetaraan Gaji Internasional sebagai simbol kesadaran terkait perbedaan upah yang masih terjadi.

PBB secara resmi menetapkan 18 September sebagai Hari Kesetaraan Upah Internasional pada tahun 2020, menjadikannya momentum global untuk memperjuangkan hak asasi manusia, termasuk keadilan upah dan pemberantasan diskriminasi gender di tempat kerja.

Dampak dan Upaya Perubahan

Ketimpangan upah ini berdampak negatif tidak hanya pada perempuan tetapi juga keluarganya, dengan kondisi yang cenderung diwariskan dari generasi ke generasi. Beberapa kelompok perempuan seperti perempuan berkulit berwarna mengalami diskriminasi yang lebih berat, mendapatkan pendapatan jauh lebih rendah dibandingkan rekan laki-laki mereka.

Untuk mengatasi hal ini, diperlukan kebijakan afirmatif dan komitmen dari pemberi kerja untuk memberikan gaji yang setara berdasarkan masa kerja dan deskripsi pekerjaan tanpa diskriminasi gender. Selain itu, pendidikan publik dan kampanye kesadaran sangat penting agar masyarakat dan dunia usaha semakin peduli dan aktif menegakkan kesetaraan gaji.

Dukungan Indonesia

Indonesia aktif mendukung gerakan global ini dengan terus memperkuat tindakan melawan diskriminasi berbasis gender di tempat kerja, mengupayakan penghargaan setara bagi perempuan dan laki-laki berdasarkan hasil dan kompetensi. Hal ini sejalan dengan komitmen PBB dalam mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan hak asasi manusia.

Dengan memperingati Hari Kesetaraan Gaji Internasional, diharapkan dunia semakin maju dalam menegakkan keadilan sosial, memperbaiki kondisi kerja, dan membangun sistem ekonomi yang inklusif dan adil bagi semua gender.

Secara ringkas, Hari Kesetaraan Gaji Internasional pada 18 September adalah momentum penting untuk mengingatkan dan mengajak seluruh masyarakat dunia agar memperjuangkan kesetaraan upah demi keadilan dan kesejahteraan bersama.


Next Post Previous Post