25 Orang Keracunan di Ketapang Kalbar, Diduga Akibat Konsumsi Hiu Goreng

 

25 Orang Keracunan di Ketapang Kalbar, Diduga Akibat Konsumsi Hiu Goreng

Sebanyak 25 warga di Ketapang, Kalimantan Barat, mengalami keracunan yang diduga kuat akibat mengonsumsi hidangan hiu goreng. Peristiwa ini terjadi pada beberapa hari terakhir dan menyebabkan sejumlah korban harus mendapatkan perawatan medis di rumah sakit setempat.

Menurut laporan dari pihak kesehatan, gejala keracunan yang dialami para korban meliputi mual, muntah, pusing, dan sesak nafas. Mayoritas korban yang terdiri dari berbagai usia ini mulai merasakan gejala beberapa jam setelah menyantap hiu goreng yang dijual di sebuah warung makan lokal.

Pihak berwenang saat ini sedang melakukan investigasi lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti keracunan tersebut. Dugaan awal mengarah pada kemungkinan adanya racun alami yang terkandung pada daging hiu atau kontaminasi oleh bahan berbahaya saat proses pengolahan makanan.

Kepala Dinas Kesehatan Ketapang menghimbau masyarakat untuk sementara waktu berhati-hati dalam memilih makanan dan menghindari konsumsi hiu goreng hingga kondisi benar-benar aman. Selain itu, mereka juga melakukan pemeriksaan ke seluruh warung makan yang menyajikan menu tersebut guna memastikan tidak adanya bahan berbahaya yang beredar di pasaran.

Warga di sekitar lokasi kejadian diminta segera melapor dan mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat bila mengalami gejala keracunan serupa. Pemerintah daerah turut mengerahkan tim tanggap darurat untuk membantu penanganan korban dan melakukan sosialisasi terkait keamanan makanan.

Peristiwa ini menjadi perhatian serius terkait pengawasan makanan laut yang dijual di pasar dan warung makan lokal. Pemerintah berkomitmen memperketat regulasi serta pengawasan demi mencegah kejadian serupa terjadi di masa mendatang.

Pemantauan dan pengujian laboratorium atas sampel hiu goreng yang diduga menyebabkan keracunan sedang dilakukan untuk mengetahui kandungan racun yang ada. Hasil investigasi ini diharapkan akan memberikan gambaran lebih jelas dan langkah penanganan yang tepat agar kejadian seperti ini tidak terulang.

Next Post Previous Post