Mengulas Kinerja Keuangan Anak Usaha MDKA Menjelang IPO Rp4,88 Triliun
PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS), anak usaha dari PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), bersiap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum saham perdana (IPO) dengan target dana segar sebesar Rp4,88 triliun. Perusahaan ini menawarkan hingga 1,61 miliar saham dengan harga penawaran antara Rp1.800 hingga Rp3.020 per lembar saham, setara maksimal 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Alokasi Dana IPO
Dana hasil IPO direncanakan akan dialokasikan ke beberapa pos utama, yaitu:
Sekitar Rp328,4 miliar dalam bentuk setoran modal bertahap kepada PT Pani Bersama Tambang (PBT), anak usaha langsung Merdeka Gold, untuk membiayai modal kerja yang meliputi pembelian bahan baku, biaya listrik, dan gaji karyawan.
Pinjaman sekitar Rp328,4 miliar kepada PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS), anak usaha PBT, juga untuk kebutuhan modal kerja operasional.
Sisanya sebesar Rp4,22 triliun digunakan untuk pelunasan lebih awal pinjaman PT Merdeka Gold Resources kepada induk perusahaan, MDKA, berdasarkan perjanjian utang piutang yang berlaku sejak April 2022. Per 4 Agustus 2025, pokok utang Merdeka Gold kepada MDKA sekitar Rp4,26 triliun.
Kinerja Keuangan Terkini
Meski prospek IPO cukup besar, Merdeka Gold Resources masih menghadapi tantangan kinerja finansial. Per kuartal I 2025, perusahaan ini mencatat rugi bersih periode berjalan sebesar US$9,2 juta atau setara Rp151,03 miliar. Beban dan liabilitas masih cukup tinggi, dengan total liabilitas perusahaan dan entitas anaknya mencapai US$280 juta pada 31 Maret 2025, yang sebagian besar terkait kewajiban jangka pendek dan jangka panjang serta pinjaman dari induk perusahaan.
Strategi Korporasi
![]() |
(Foto Saham MDKA dari Google Finansial) |
Jadwal IPO
Masa penawaran awal (bookbuilding) akan berlangsung pada tanggal 8-10 September 2025, diikuti oleh masa penawaran umum pada 17-19 September 2025. Saham EMAS direncanakan akan tercatat di BEI pada tanggal 23 September 2025. Indo Premier Sekuritas, Trimegah Sekuritas Indonesia, dan Sinarmas Sekuritas ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Dengan adanya IPO ini, pasar menantikan langkah anak usaha MDKA dalam mengelola modal kerja dan utang yang cukup besar, sekaligus membuka peluang pertumbuhan lebih luas di industri pertambangan emas di Indonesia.