Tambah Bansos Minyak Goreng 2 L, Kemenkeu Siapkan Anggaran Rp500 M
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 500 miliar untuk mendukung penambahan bantuan sosial (bansos) pangan berupa minyak goreng kemasan 2 liter. Program ini dijadwalkan berlangsung selama dua bulan, yakni Oktober dan November 2025, sebagai pelengkap dari bantuan beras 10 kilogram yang sebelumnya sudah disalurkan.
Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kemenkeu, Febrio Nathan Kacaribu, menjelaskan bahwa alokasi anggaran tersebut cukup memadai untuk mengelola program minyak goreng tambahan di samping paket beras yang mencapai total anggaran Rp 7 triliun untuk dua bulan tersebut. Penambahan bansos minyak goreng diharapkan dapat meringankan beban masyarakat miskin yang terdampak melemahnya daya beli akibat kondisi ekonomi saat ini.
Usulan penambahan minyak goreng 2 liter ini juga merupakan permintaan langsung dari pimpinan DPR, di mana sebelumnya hanya tersedia bantuan beras 10 kg per keluarga penerima manfaat. Pemerintah siap melakukan evaluasi pada Desember 2025 untuk melihat efektivitas dan potensi pelanjutan program bansos ini.
Febrio menegaskan bahwa kebijakan penambahan bansos minyak goreng bukan hanya untuk membantu masyarakat kurang mampu, tetapi juga diharapkan dapat mengungkit daya beli sekaligus mendukung pemulihan ekonomi nasional secara lebih luas.
Dengan adanya tambahan minyak goreng, masyarakat penerima bansos akan memperoleh paket bantuan lebih lengkap yang dapat membantu kebutuhan pokok rumah tangga di tengah harga komoditas yang fluktuatif. Program bansos ini menjadi salah satu upaya strategis pemerintah dalam menjaga stabilitas sosial dan ekonomi nasional di penghujung tahun 2025.


