Aqua Klarifikasi Soal Sumber Air dari Sumur Bor Usai Disidak Gubernur Dedi Mulyadi
Produsen air minum dalam kemasan Aqua, PT Tirta Investama, memberikan klarifikasi terkait sumber air yang digunakan setelah sidak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ke pabrik Aqua di Subang. Dalam sidak tersebut, Dedi Mulyadi terkejut mengetahui bahwa sumber air Aqua berasal dari empat sumur bor dengan kedalaman lebih dari 100 meter, bukan dari air permukaan atau mata air pegunungan seperti yang selama ini dipersepsikan publik.
Aqua menjelaskan bahwa air yang digunakan berasal dari akuifer dalam, yaitu lapisan air tanah alami yang terbentuk di sistem hidrogeologi pegunungan, bukan sumur bor biasa. Air ini terlindungi secara alami dan telah melalui proses seleksi serta kajian ilmiah oleh para ahli dari Universitas Gadjah Mada dan Universitas Padjadjaran. Beberapa titik sumber bahkan memiliki sifat self-flowing atau mengalir secara alami. Aqua juga menegaskan bahwa pengambilan air ini tidak mengganggu masyarakat sekitar serta perusahaan telah memenuhi kewajiban pajak dan retribusi sesuai aturan.
Gubernur Dedi Mulyadi dalam kunjungannya menyoroti potensi dampak lingkungan dari pengambilan air tanah dalam yang besar, termasuk risiko perubahan tata air wilayah dan potensi kerusakan ekologis. Masyarakat dan warganet menuntut transparansi dan kesesuaian iklan Aqua yang selama ini menggambarkan sumber air dari mata air pegunungan alami, sedangkan kenyataannya air berasal dari sumur bor dalam.
Ringkasnya, Aqua menegaskan air yang dipakai berasal dari akuifer dalam di lapisan pegunungan melalui sumur bor dengan kedalaman besar, bukan sumur bor biasa atau air permukaan, dan klaim sumber airnya telah dikaji secara ilmiah dan sesuai regulasi.

