Arti Camerok dalam Bahasa Sunda: Makna, Konteks, dan Contoh Kalimat
Makna utama
Arti dasar: camERok menggambarkan riasan yang terlalu tebal dan tidak merata, sehingga wajah terlihat tidak rapi. Konotasinya negatif, tetapi tidak selalu disampaikan sebagai hinaan; lebih kepada penilaian gaya make up yang terlalu berlebihan.
Nuansa budaya: penggunaan kata Camerok mencerminkan bahasa gaul khas Sunda yang sering dipakai untuk bercanda ringan tentang penampilan riasan. Penting untuk menjaga situasi dan perasaan orang saat menggunakan kata ini agar tidak menyinggung.
Fungsi linguistik: sebagai evaluasi gaya riasan, mirip dengan kritik ringan terhadap estetika makeup dalam konteks budaya lokal.
Konteks pemakaian
Umum: sering digunakan dalam komentar media sosial, komentar teman, atau celoteh santai tentang tren makeup yang tebal.
Spesifik: bisa merujuk pada riasan yang terlalu tebal di foto, video, atau saat tampil langsung.
Perhatian etika: meski lucu atau santai, hindari penggunaan Camerok secara berlebihan di depan orang yang sensitif terhadap penyebutan penampilan.
Sinonim dan korelasi makna
Sinonim dalam bahasa Sunda untuk konsep “kotor/tidak rapi” terkait riasan bisa mencakup variasi ekspresi yang mengarah ke ketidakteraturan tampilan.
Korelasi dengan kata-kata yang menggambarkan tampilan riasan menor atau tidak natural sering muncul dalam diskusi budaya populer Sunda.
Contoh kalimat
“Bedak na teuing kandel, janten camerok.” (Bedaknya terlalu tebal, jadi terlihat camerok.)
“Tong camerok atuh, ulah menor katingalina.” (Jangan camerok ya, nanti terlihat menor.)
“Dina poto mah alus, tapi cahaya caang ngadadak camerok.” (Di foto bagus, tapi saat tertimpa cahaya terang jadi camerok.)