Banjir di Medan Merendam 17 Kelurahan, Tercatat 10.391 Jiwa Terdampak
Kota Medan dilanda banjir parah akibat hujan deras dengan intensitas tinggi pada Sabtu sore hingga malam hari, 11 Oktober 2025. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan melaporkan banjir merendam 17 kelurahan yang tersebar di tujuh kecamatan dengan total 10.391 jiwa terdampak langsung.
Kelurahan terdampak berada di beberapa kecamatan utama, seperti Medan Maimun dengan kelurahan Aur, Hamdan, Kampung Baru, dan Titi Rantai; Medan Johor yang meliputi Gedung Johor dan Kwala Bekala; Medan Polonia dengan Sari Rejo dan Polonia; hingga Medan Labuhan, Medan Selayang, Medan Petisah, dan Medan Baru.
Curah hujan yang tinggi menyebabkan debit air sungai meningkat signifikan sehingga meluap dan merendam kawasan pemukiman penduduk. Banjir mulai dirasakan pada sekitar pukul 23.00 WIB dan terus meluas, menjadikan ratusan rumah dan jalan di berbagai wilayah terendam air.
Data sementara menunjukkan banyaknya rumah terendam dan warga yang terkena dampak. Contohnya, di Kelurahan Kampung Baru terdapat sekitar 300 rumah terdampak, Kelurahan Sei Mati 249 rumah, dan di Kelurahan Beringin 70 rumah terendam. Total kerusakan dan dampak sosial meliputi ribuan kepala keluarga dan puluhan ribu jiwa warga yang harus berhadapan dengan kondisi banjir.
Pemerintah Kota Medan dan BPBD telah melakukan langkah tanggap darurat, termasuk evakuasi warga terdampak dan pembagian bantuan sembako serta kebutuhan dasar lainnya. Wali Kota Medan juga memantau langsung lokasi bencana dan menjanjikan koordinasi intensif untuk penanganan serta mitigasi lebih lanjut agar kejadian serupa tidak terulang.
Banjir ini menjadi bukti lemahnya pengelolaan drainase dan sistem sungai di beberapa kawasan Medan yang memerlukan perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat untuk pengendalian banjir di masa depan. Masyarakat diminta tetap waspada dan mengikuti arahan petugas demi keselamatan bersama.

