Kurs Dolar-Rupiah Hari Ini, Bank BCA, Kamis 9 Oktober 2025, Dolar pada Rupiah Senilai Rp 16.510

Kurs Dolar-Rupiah Hari Ini, Bank BCA, Kamis 9 Oktober 2025, Dolar pada Rupiah Senilai Rp 16.510
(Foto Kurs Dolar-Rupiah Hari Ini, Bank BCA, Kamis 9 Oktober 2025)

Kurs Dolar terhadap Rupiah pada hari Kamis, 9 Oktober 2025, di Bank BCA tercatat sekitar Rp 16.510 per dolar AS. Namun, kurs rupiah secara umum diperkirakan bergerak fluktuatif dan diprediksi sedikit melemah di kisaran Rp 16.570 hingga Rp 16.620 per dolar AS akibat ketidakpastian ekonomi global dan faktor penutupan pemerintah AS yang berlanjut.

Rupiah dibuka menguat tipis di Rp 16.558 pada hari yang sama, namun nilai tukar perdagangan akhir hari diperkirakan melemah dibandingkan penutupan sebelumnya Rp 16.573.

Dengan demikian, nilai Rp 16.510 yang disebutkan sebenarnya kemungkinan nilai tengah atau kurs yang dicatat secara khusus oleh BCA dalam transaksi tertentu, sementara pasar spot menunjukkan nilai yang sedikit berbeda dalam rentang sekitar Rp 16.570-Rp 16.620 pada transaksi perdagangan hari ini.

Kurs Dolar terhadap Rupiah pada Kamis, 9 Oktober 2025, di Bank BCA tercatat sekitar Rp 16.510 per dolar AS. Namun, kurs ini bisa sedikit berbeda dari kurs pasar spot secara umum yang tercatat di kisaran Rp 16.570 hingga Rp 16.620 per dolar AS, menunjukkan adanya fluktuasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi global dan domestik pada hari itu.

Faktor yang Mempengaruhi Kurs Rupiah Hari Ini

Nilai tukar rupiah pada tanggal tersebut dipengaruhi oleh beberapa sentimen utama:

Ketidakpastian global akibat shutdown pemerintah AS: Penutupan sebagian pemerintah AS yang telah berlangsung beberapa hari menciptakan sentimen negatif terhadap dolar AS. Hal ini secara tidak langsung berpengaruh kepada nilai tukar rupiah karena mayoritas perdagangan menggunakan dolar sebagai mata uang acuan utama. Shutdown ini membuat dolar AS cenderung menguat terbatas karena berbagai spekulasi terkait kebijakan moneter The Fed.

Sentimen hawkish dari Federal Reserve (The Fed): Pernyataan dan keputusan kebijakan dari pejabat Federal Reserve yang bernada hawkish menyebabkan dolar AS menguat, yang menekan rupiah melemah. Ketua The Fed Jerome Powell diperkirakan mempertahankan sikap hawkish terkait suku bunga, sehingga memberikan tekanan kuat pada mata uang negara berkembang, termasuk rupiah.

Dampak Sentimen Domestik: Turunnya indeks kepercayaan konsumen di Indonesia pada September memperburuk persepsi pasar terhadap rupiah. Selain itu, perlambatan dalam realisasi belanja kementerian dan lembaga pemerintah turut memberikan tekanan pada nilai tukar rupiah.

Intervensi Bank Indonesia (BI): Meskipun ada tekanan penguatan dolar AS, Bank Indonesia melakukan intervensi untuk membatasi pelemahan rupiah agar tidak terlalu dalam, namun hasilnya kurs tetap melemah tipis di pasar spot.

Proyeksi Pergerakan Rupiah

Analis memperkirakan rupiah masih akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah terbatas dalam rentang Rp 16.475 hingga Rp 16.625. Arah pergerakan rupiah pada perdagangan Kamis sangat bergantung pada hasil risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) AS yang dirilis pada malam harinya, yang akan menentukan kebijakan moneter lanjutan The Fed.

Next Post Previous Post