PLTN Pertama RI Ditargetkan Beroperasi 2032

PLTN Pertama RI Ditargetkan Beroperasi 2032

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertama di Indonesia ditargetkan untuk mulai beroperasi pada tahun 2032. Target ini disampaikan oleh Dewan Energi Nasional (DEN) dan sejalan dengan revisi Peraturan Pemerintah tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN) yang menetapkan energi nuklir sebagai bagian dari bauran energi masa depan di Indonesia. 

PLTN yang akan dibangun memiliki kapasitas awal sekitar 250 megawatt, menggunakan teknologi Small Modular Reactor (SMR) yang memungkinkan pembangunan lebih cepat dan skala lebih kecil dibandingkan reaktor nuklir besar.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta DEN telah menyiapkan regulasi dan perencanaan proyek tersebut. PLTN ini akan menjadi tonggak penting dalam transisi energi bersih dan mendukung target pengurangan emisi karbon. Pemerintah juga sudah mengidentifikasi beberapa lokasi potensial untuk pembangunan PLTN, seperti Kalimantan Barat dan Bangka Belitung, dengan prioritas pembangunan di dua lokasi untuk tahap awal.

Investasi untuk proyek ini diperkirakan mencapai sekitar Rp17 triliun, dengan salah satu investor utama adalah PT Thorcon Power Indonesia yang telah mengajukan proposal ke DEN. Pembangunan PLTN juga didukung oleh pembentukan Badan Organisasi Nuklir (NEPIO) yang diharapkan dapat mempercepat implementasi dan pengelolaan proyek nuklir nasional.

Pembangunan PLTN pertama ini tidak hanya fokus pada aspek teknis pembangunan fasilitas nuklir, tetapi juga menekankan standar keamanan tinggi yang setara dengan standar internasional, sehingga menjamin keselamatan dan keandalan energi nuklir sebagai sumber listrik masa depan Indonesia.

Secara keseluruhan, langkah pemerintah Indonesia membangun PLTN ini adalah bagian dari strategi jangka panjang untuk diversifikasi sumber energi nasional yang ramah lingkungan dan berkelanjutan guna menghadapi tantangan ketahanan energi di masa depan.​

 

Next Post Previous Post