Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Rabu 1 Oktober 2025

Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Rabu 1 Oktober 2025
(Foto Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Rabu 1 Oktober 2025)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari Rabu, 1 Oktober 2025, diperkirakan akan mengalami tekanan dan cenderung melemah. 

Hal ini didorong oleh adanya tekanan jual yang masih mendominasi pasar. Secara teknikal, indikator MACD berpotensi mengalami death cross, yang merupakan sinyal pelemahan, sementara indikator Stochastic RSI berada di posisi pivot, menandakan ketidakpastian arah pergerakan IHSG dalam jangka pendek. Level support penting yang menjadi perhatian adalah sekitar 8.000-8.020, di mana IHSG dapat menahan tekanan pelemahan sementara.

Investor juga masih mencermati sejumlah data ekonomi domestik yang akan dirilis seperti Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur, neraca perdagangan, dan data inflasi bulan September 2025. 

Data-data tersebut berpotensi memberikan sentimen bagi pergerakan IHSG hari ini, khususnya terkait kekuatan pemulihan ekonomi dan tekanan inflasi yang masih berlangsung.

Rekomendasi Saham Hari Ini

Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Rabu 1 Oktober 2025
(Foto Saham AMRT dari Google Finansial)
Rekomendasi saham pada perdagangan hari ini datang dari berbagai sumber analis. 

Phintraco Sekuritas mengapresiasi saham-saham seperti PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), dan PT Krakatau Steel (KRAS) sebagai pilihan yang masih menarik untuk dibeli. 

Sementara itu, analis dari MNC Sekuritas juga merekomendasikan saham AMRT, ENRG, HRTA, dan SMGR sebagai pilihan dalam portofolio investor. Saham-saham ini dianggap memiliki fundamental yang baik serta prospek yang positif meskipun pasar sedang mengalami tekanan.

Secara historis, IHSG sebelumnya sempat ditutup melemah di kisaran 8.061 pada Selasa (30/9/2025), dengan risiko berlanjut melemah hingga kisaran 7.894-7.959 untuk hari ini. 

Namun, terdapat potensi konsolidasi jangka pendek yang bisa memberikan ruang bagi investor untuk melakukan akumulasi beli secara selektif, terutama pada saham-saham yang memiliki fundamental kuat. Para pelaku pasar juga masih melakukan aksi "wait and see" untuk menanti kejelasan arah kebijakan pemerintah dan kondisi ekonomi global yang masih bergejolak.

Selain itu, proyeksi analis dari Infovesta Kapital Advisori menyatakan bahwa IHSG cenderung stabil hingga akhir 2025 dengan target berada di level sekitar 8.100, meskipun ada potensi aksi profit taking yang akan membuat pergerakan pasar menjadi lebih volatil. 

Faktor risiko global seperti ketegangan geopolitik dan persepsi risiko domestik, termasuk depreciasi nilai tukar rupiah, juga menjadi perhatian investor yang membatasi kenaikan IHSG secara signifikan. Oleh karena itu, pergerakan IHSG tetap bersifat fluktuatif dengan kecenderungan konsolidasi dalam waktu dekat.

Secara keseluruhan, meskipun IHSG berpotensi mengalami koreksi hari ini, terdapat peluang bagi investor yang cermat untuk memanfaatkan sentimen pasar dengan memilih saham-saham yang direkomendasikan dan memiliki prospek fundamental yang solid. 

Sentimen dari rilis data ekonomi terbaru dan kondisi global akan menjadi faktor kunci yang patut terus dimonitor untuk mengambil keputusan investasi yang tepat pada hari ini dan beberapa waktu mendatang.


Next Post Previous Post