Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Rabu 29 Oktober 2025

Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Rabu 29 Oktober 2025
(Foto Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Rabu 29 Oktober 2025)
Untuk perdagangan Rabu, 29 Oktober 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi berpotensi menguat dengan ruang koreksi yang terbatas. 

Secara teknikal, menurut analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana, IHSG saat ini diperkirakan sudah berada di akhir dari wave (ii) dari wave [iii], sehingga peluang penguatan masih terbuka dengan target area penguatan di kisaran 8.209 hingga 8.268. 

Level support untuk IHSG ada di 7.967 dan 7.854, sedangkan resistance di 8.161 dan 8.269. Hal ini menunjukkan bahwa IHSG cenderung bergerak dalam rentang terbatas dengan peluang untuk rebound atau kenaikan setelah mengalami koreksi sebelumnya.

Pada perdagangan Selasa, 28 Oktober 2025, IHSG terkoreksi tipis sebesar 0,3% ke level 8.092,63, di tengah tekanan jual saham berbasis komoditas seiring koreksi harga emas dan melemahnya saham blue chips serta saham konglomerasi. 

Aksi profit taking dan faktor eksternal seperti pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Jepang Takaichi yang membahas pasokan mineral tanah jarang turut memengaruhi sentimen pasar.

Rekomendasi Saham Hari Ini

(Foto Saham BBCA dari Google Finansial)
Rekomendasi saham pilihan dari beberapa sekuritas untuk hari Rabu ini mencakup beberapa saham unggulan:

Bank Central Asia (BBCA) - direkomendasikan untuk beli akumulatif dengan target ambil untung di kisaran Rp8.600 hingga Rp8.800 dan stop loss di Rp7.700.

Bank Rakyat Indonesia (BBRI) - direkomendasikan beli akumulatif dengan target ambil untung Rp4.000 hingga Rp4.100 dan stop loss di Rp3.550.

Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) - menjadi salah satu saham pilihan yang diantisipasi untuk bergerak positif.

Bank Mandiri (BMRI) - termasuk dalam rekomendasi beli berdasarkan analisis teknikal.

Saham sektor teknologi, energi, dan infrastruktur juga mencatat potensi penguatan, contohnya saham Gojek, Bukalapak (teknologi), serta Adhi Karya dan Waskita Karya (infrastruktur).

Secara makro, meskipun IHSG masih menghadapi beragam tekanan, seperti wacana aturan baru MSCI yang berpotensi menimbulkan ketidakpastian, bantuan dari aksi beli investor asing dengan catatan net buy cukup signifikan turut menopang pasar. 

IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang support 7.967-7.854 dan resistance 8.161-8.269 dengan peluang rebound yang cukup terbuka, terutama jika sentimen global membaik dan harga komoditas stabil.

Investor disarankan untuk tetap waspada terhadap volatilitas pasar yang masih dapat terjadi, terutama disebabkan oleh aksi jual oleh investor domestik dan asing. Namun, saham-saham unggulan dengan fundamental kuat dan dukungan teknikal yang baik menjadi pilihan utama untuk dilakukan akumulasi dengan strategi pengelolaan risiko yang sesuai.

Kesimpulannya, IHSG pada 29 Oktober 2025 berpotensi melanjutkan penguatan dengan saham unggulan seperti BBCA, BBRI, ICBP, dan BMRI menjadi rekomendasi utama, diiringi potensi rebound dari sektor teknologi, energi, dan infrastruktur yang dapat mendorong sentimen positif pasar. Strategi beli akumulatif dengan target ambil untung dan stop loss yang jelas disarankan untuk mengantisipasi volatilitas yang masih ada.​
Next Post Previous Post