BMKG: Waspada Hujan Petir, Cuaca Panas hingga Banjir di Awal November
BMKG memperingatkan potensi cuaca ekstrem di awal November 2025, yang meliputi cuaca panas, hujan petir, dan potensi banjir di beberapa wilayah Indonesia. Fenomena cuaca ini dipicu oleh berbagai faktor atmosfer dan perubahan musim dari kemarau ke musim hujan.
Cuaca Panas
BMKG mencatat cuaca panas akan masih melanda beberapa wilayah Indonesia hingga awal November akibat pengaruh posisi semu matahari dan monsun Australia yang membawa udara kering dan hangat. Wilayah tengah dan selatan Indonesia seperti Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Papua mengalami intensitas sinar matahari lebih tinggi dengan suhu maksimum mencapai di atas 35 derajat Celsius, bahkan tercatat hingga 37 derajat di beberapa daerah.
Hujan Petir dan Banjir
Memasuki awal November, BMKG memprediksi potensi hujan dengan intensitas bervariasi, termasuk hujan petir, di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Semarang. Hujan petir ini merupakan bagian dari dinamika cuaca pada masa transisi musim (pancaroba) yang membuat atmosfer menjadi labil dan memicu pembentukan awan konvektif secara intens. Potensi hujan lebat dengan angin kencang juga telah diprediksi di Jabodetabek hingga 10 November, sehingga masyarakat diimbau waspada terhadap kemungkinan banjir, pohon tumbang, dan sambaran petir.
November menandai puncak musim hujan yang diperkirakan berlangsung hingga Februari 2026, dengan potensi curah hujan ekstrem meningkat. Fenomena ini meningkatkan risiko banjir dan longsor di beberapa daerah dengan curah hujan yang sangat tinggi, sehingga kewaspadaan masyarakat dan pemerintah daerah diperlukan untuk menghadapi kondisi ini.
Kesimpulan
BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai cuaca yang berubah-ubah di awal November ini, mulai dari suhu tinggi yang menyengat hingga hujan petir dan potensi banjir terkait musim penghujan. Pantauan dan informasi terkini dari BMKG sangat penting untuk mengantisipasi dampak yang mungkin terjadi demi keselamatan dan kenyamanan bersama.
