Gelar IPO, Superbank Ungkap Strategi dan Rencana Bisnis
PT Super Bank Indonesia (Superbank) resmi mengumumkan rencana pelaksanaan Initial Public Offering (IPO) yang akan dilakukan pada 17 Desember 2025 di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham SUPA.
Superbank akan melepas maksimal 4,40 miliar saham baru atau sekitar 13% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Harga penawaran saham ditetapkan pada kisaran Rp525 hingga Rp695 per lembar saham, dengan target total dana segar yang ingin dihimpun mencapai sekitar Rp3,06 triliun.
Baca Juga: PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO): Transformasi Bisnis dan Peluang Masa Depan Usai IPO
Dana hasil IPO akan digunakan sekitar 70% untuk modal kerja yang difokuskan pada penyaluran kredit perseroan, sementara sisanya sekitar 30% akan digunakan untuk belanja modal, termasuk pengembangan produk dan teknologi informasi yang mendukung pertumbuhan bisnis Superbank. Superbank adalah bank digital yang berkomitmen meningkatkan inklusi keuangan dengan memanfaatkan inovasi teknologi digital dan ekosistem industri keuangan di Indonesia.
Sejak awal berdiri di Bandung pada 1993 dengan nama PT Bank Fama International, dan perubahan nama menjadi Superbank pada 2023, bank ini telah memperkuat posisinya sebagai bagian dari konsorsium besar termasuk Emtek Group, Grab, Singtel, dan KakaoBank.
Bank ini juga sudah meluncurkan berbagai produk digital inovatif seperti tabungan, deposito fleksibel, dan produk pinjaman. IPO ini menjadi strategi penting untuk mendukung ekspansi usaha dan pengembangan teknologi yang berkelanjutan di masa depan.

