Istana Ungkap GOTO-Grab Bakal Merger, Sahamnya Terbang 8,20%
| (Foto Saham GOTO dari Google Finansial) |
Prasetyo Hadi menjelaskan bahwa skema penggabungan masih dalam proses pencarian bentuk terbaik, apakah merger langsung atau akuisisi, namun pemerintah sudah mengarahkan agar Grab Indonesia membeli GOTO untuk kemudian dimergerkan.
Proses ini juga melibatkan Badan Pengelola Investasi Danantara, yang turut membantu pembahasan terkait korporasi kedua perusahaan tersebut. Keputusan ini diambil setelah melalui pertimbangan untuk menjaga agar tidak terjadi monopoli di pasar dan tetap melindungi kepentingan mitra pengemudi yang jumlahnya besar, karena ojol dianggap sebagai "pahlawan ekonomi" yang menggerakkan sektor usaha mikro dan ekonomi rakyat.
Reaksi pasar atas pengumuman merger ini sangat positif, terlihat dari melonjaknya saham GOTO sebesar 8,20% ke level Rp 66 per saham pada perdagangan Senin 10 November 2025. Lonjakan saham ini mencerminkan antisipasi investor terhadap prospek sinergi dan efisiensi yang dapat dicapai melalui merger kedua entitas besar tersebut.
Penggabungan GOTO dan Grab diharapkan tidak hanya meningkatkan daya saing dua pemain besar ini di layanan transportasi daring, tetapi juga menciptakan ekosistem yang lebih sehat bagi pengguna dan mitra pengemudi, termasuk dalam pengaturan tarif dan inovasi layanan ke depan.
Pemerintah menyatakan akan terus mengawal proses merger ini agar berjalan transparan dan memberikan manfaat maksimal bagi seluruh pemangku kepentingan.

