Lonjakan Saham BUMI Melesat Fantastis, Didorong Strategi Diversifikasi Non-Batubara dan Tren Kenaikan Harga Komoditas
| (Foto Saham BUMI dari Google Finansial) |
BUMI menargetkan kontribusi pendapatan dari non-batubara mencapai sekitar 50% pada tahun 2030, dengan peningkatan signifikan dari aktivitas penambangan emas melalui anak usaha dan akuisisi mineral strategis.
Tren kenaikan harga komoditas logam mulia seperti emas serta akuisisi aset baru seperti tambang wolfram di Australia turut memperkuat prospek pendapatan jangka panjang BUMI.
Selain itu, langkah diversifikasi ini menandai transformasi BUMI menuju aset dengan margin tinggi dan umur panjang yang meningkatkan kepercayaan investor, sehingga mendorong kenaikan harga saham secara signifikan hingga 32% baru-baru ini dengan volume perdagangan tinggi.
Katalis utama kenaikan saham BUMI meliputi:
Diversifikasi pendapatan non-batubara yang meningkat dari 17% menjadi target 50% pada 2030.
Akuisisi tambang emas dan wolfram yang memberikan sumber pendapatan baru yang lebih stabil dan memiliki potensi margin lebih tinggi.
Tren kenaikan harga komoditas seperti emas yang meningkatkan nilai aset non-batubara perusahaan.
Optimisme pasar terhadap prospek EBITDA dan margin keuntungan yang lebih baik serta pengurangan ketergantungan pada batu bara termal.
Rekomendasi beli saham dari analis dengan target harga yang jauh lebih tinggi dari harga pasar saat ini, menandakan valuasi yang masih undervalued.
Dengan strategi bisnis yang semakin terintegrasi dan beragam, BUMI memantapkan diri sebagai perusahaan pertambangan tidak hanya batu bara tetapi juga komoditas bernilai tambah lain, menambah ketahanan bisnis dan menarik minat investor secara luas.

