Pemerintah dan PLN Targetkan Pembangunan Infrastruktur Kelistrikan di 1.285 Desa
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama PT PLN (Persero) menargetkan pembangunan infrastruktur kelistrikan di 1.285 desa hingga akhir 2025 sebagai bagian dari Program Listrik Desa (Lisdes). Program ini mendukung arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menyelesaikan pemerataan akses listrik nasional pada 2029-2030, dengan fokus pada wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
Target Jangka Panjang
Presiden Prabowo menargetkan 5.758 desa dan 4.310 dusun segera terbebas dari kegelapan, di mana akses listrik dianggap sebagai hak dasar warga negara meskipun biaya pembangunan di daerah terpencil tinggi dan kurang menguntungkan secara bisnis. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menekankan komitmen ini sebagai bentuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Infrastruktur yang Dibangun
PLN merencanakan pembangunan 4.770 kilometer sirkuit (kms) jaringan tegangan menengah, 3.265 kms jaringan tegangan rendah, serta 94.040 kilovolt ampere (kVA) gardu distribusi untuk menjangkau lebih dari 77 ribu keluarga baru. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan upaya ini akan mengubah kehidupan masyarakat, seperti memungkinkan anak-anak belajar malam hari dan usaha kecil berkembang.
Program Lisdes ini diharapkan meningkatkan rasio elektrifikasi nasional yang sudah mencapai 99,83% per akhir 2024, menuju akses listrik merata dan berkelanjutan di seluruh pelosok negeri.

