Update Terbaru Korban Banjir Bandang Sibolga & Tapteng Hari Ini
Update terbaru korban banjir bandang dan longsor di Sibolga dan Tapanuli Tengah (Tapteng) menunjukkan dampak cukup parah dengan sejumlah korban jiwa, hilang, dan ribuan warga terdampak yang dievakuasi ke lokasi pengungsian seperti sekolah dan GOR. Hingga saat ini, tercatat delapan orang meninggal dunia dan 21 orang masih hilang akibat bencana ini. Ribuan keluarga terdampak dengan kondisi cuaca ekstrem, akses dan komunikasi terputus menjadi hambatan bagi petugas dalam melakukan evakuasi dan bantuan.
Kondisi Korban dan Pengungsian
Korban banjir dan longsor di Sibolga dan Tapteng dievakuasi ke sejumlah tempat pengungsian seperti GOR Pandan di Tapteng dan SMPN 5 Parombunan di Sibolga. Saat ini, sekitar 200 lebih pengungsi berkumpul di GOR Pandan dan jumlah ini masih diperkirakan akan bertambah. Puluhan ribu warga tersebar di beberapa kecamatan terdampak dengan titik banjir dan longsor yang parah menyebabkan jembatan putus dan jalan terhambat. Listrik padam dan jaringan komunikasi terputus juga memperparah situasi evakuasi dan koordinasi penanganan bencana.
Korban Jiwa dan Hilang
Data terbaru menyebutkan delapan korban meninggal satu keluarga termasuk empat warga Desa Mardame yang tertimbun longsor. Ada juga korban tewas di beberapa titik lain di Sibolga, seperti Jalan Perjuangan dan Pasar Baru. Korban hilang berjumlah 21 orang tersebar di beberapa lokasi, termasuk wilayah Jalan Murai dan Jalan Kenanga. Salah satu korban hilang, Ketua Pengadilan Agama Sibolga, sempat membuat keluarga cemas tapi telah ditemukan selamat di posko SAR.
Hambatan Penanganan
Petugas mengalami kesulitan karena listrik padam, cuaca ekstrem, dan akses jalan yang putus mempersulit tim SAR dan evakuasi. Gelombang tinggi menghambat pergerakan tim dari udara dan laut, sementara akses jalan darat sebagian besar tertutup akibat longsor dan banjir. Meski demikian, upaya evakuasi dan pencarian korban terus dilaksanakan dengan mengerahkan berbagai instansi seperti Brimob, tim medis, dan tim SAR.
Dengan kondisi saat ini, masyarakat diharapkan tetap waspada terhadap banjir susulan dan longsor tambahan yang sangat berpotensi terjadi karena cuaca ekstrem masih berlanjut di wilayah tersebut.

