Bank Mandiri Bakal Tebar Dividen Interim, Total Rp 9,3 Triliun
Pengumuman ini disetujui oleh dewan komisaris pada 18 Desember 2025, berdasarkan usulan direksi yang menunjukkan kinerja keuangan kuat bank tersebut sepanjang tahun ini. Dividen interim ini menjadi sinyal positif bagi investor, mengingat kontribusinya terhadap laba bersih yang solid.
Dasar Keuangan dan Kinerja
Dividen sebesar Rp9,3 triliun ini mencakup sekitar 24,7% dari laba bersih konsolidasi Bank Mandiri yang mencapai Rp37,7 triliun hingga akhir kuartal ketiga 2025.
Pertumbuhan ini didukung oleh ekspansi kredit sebesar 11% secara tahunan (year-on-year/YOY) menjadi Rp1.764 triliun, serta peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) hingga 13% menjadi Rp1.884 triliun. Selain itu, total aset bank berhasil menembus Rp2.563 triliun, naik 10,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dengan rasio CASA (Current Account Savings Account) yang impresif di level 69,3% yang menjaga likuiditas dan profitabilitas tetap optimal.
Rincian Pembagian Dividen
Total Saham Beredar: Sekitar 93,33 miliar saham, setelah penyesuaian dengan saham treasuri hasil program buyback saham sebelumnya.
Nilai per Saham: Rp100, yang dihitung berdasarkan tanggal rekaman (recording date) untuk memastikan distribusi tepat sasaran kepada pemegang saham yang berhak.
Proses Distribusi: Pembayaran dijadwalkan mengikuti ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan pengumuman resmi melalui sistem Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Pengumuman ini sejalan dengan strategi Bank Mandiri untuk membalas kepercayaan pemegang saham melalui pengembalian modal yang konsisten, di tengah prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diproyeksikan stabil di 2025.
Dampak terhadap Pasar dan Saham
Reaksi pasar langsung terlihat positif, dengan net buy investor asing mencapai Rp328,9 miliar pada pertengahan Desember 2025. Harga saham BMRI pun melonjak ke level Rp5.150, naik 6,63% dalam seminggu terakhir sebelum pengumuman.
Kenaikan ini mencerminkan sentimen bullish dari pelaku pasar, terutama karena dividen interim ini memperkuat yield dividen BMRI yang sudah kompetitif dibandingkan emiten perbankan lain di IDX. Secara historis, BMRI konsisten membagikan dividen tinggi, dengan payout ratio di atas 50% dalam beberapa tahun terakhir, menjadikannya favorit investor jangka panjang di sektor keuangan.
Prospek ke Depan
Langkah ini juga menegaskan posisi Bank Mandiri sebagai bank BUMN terbesar dengan kapitalisasi pasar terdepan. Dengan pertumbuhan kredit yang masih potensial di segmen ritel dan korporasi, serta digitalisasi layanan seperti Livin' by Mandiri, bank ini diprediksi terus deliver hasil positif hingga akhir 2025. Investor disarankan memantau Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) mendatang untuk detail dividen final.

