Harga Smartphone Bakal Naik Gila-Gilaan 2026, Imbas Lonjakan Harga RAM Global
Lonjakan harga RAM global sepanjang 2025 mencapai 163-619% akibat permintaan AI yang masif dan keterbatasan pasokan, memicu kenaikan biaya produksi smartphone hingga 30% atau lebih pada 2026.
Produsen seperti Realme sudah memperingatkan harga ponsel akan melonjak tajam, terutama di segmen entry dan menengah. Dampak ini tak hanya di Indonesia, tapi global, dengan pasar ponsel Android paling terpukul.
Penyebab Utama Krisis RAM
Permintaan memori untuk pusat data AI dan server menyebabkan harga DDR5 32GB naik dari Rp1,6 juta menjadi Rp3,3 juta di Indonesia, sementara DDR4 ikut terdongkrak dua kali lipat. Keterbatasan wafer NAND Flash naik 60%, memengaruhi seluruh rantai pasok termasuk smartphone. Produsen memori prioritas ke AI daripada konsumen, bikin harga ritel meledak di AS (163%), Jepang (619%), dan Eropa.
Dampak ke Industri Smartphone
Biaya RAM dan prosesor AP flagship naik signifikan, paksa produsen potong spesifikasi kamera atau layar untuk jaga margin. Pengiriman global ponsel diprediksi menyusut di 2026, khususnya Android di pasar kompetitif seperti China dan Indonesia. Segmen murah paling parah karena margin tipis, sementara flagship coba dorong upgrade RAM besar untuk masa depan.
Proyeksi Harga di Indonesia 2026
Smartphone entry-level Rp2-4 juta bisa naik 20-30%, bikin pilihan spek tinggi makin langka. Petinggi Realme bilang kenaikan tajam tak terhindarkan setelah satu dekade stabilitas. Konsumen disarankan beli sekarang sebelum promo akhir tahun habis, karena tren AI bakal pertahankan harga tinggi.
Strategi Konsumen dan Produsen
Produsen: Downgrade spek non-esensial atau naikkan harga jual rata-rata untuk tutup biaya.
Konsumen: Upgrade ke model 2025 dengan RAM 8GB+ sekarang, pantau promo Shopee/Tokopedia sebelum 2026.
Alternatif: Pilih ponsel refurbished atau tahan lama dengan baterai bagus untuk hindari ganti cepat.

