Hari Ibu Nasional 22 Desember 2025: Sejarah Perjuangan Perempuan Indonesia yang Menginspirasi


Hari Ibu Nasional 22 Desember 2025: Sejarah Perjuangan Perempuan Indonesia yang Menginspirasi

Hari Ibu Nasional diperingati setiap 22 Desember sebagai penghargaan atas peran perempuan Indonesia dalam sejarah bangsa. Tanggal ini mencerminkan semangat kebangkitan emansipasi perempuan sejak era pra-kemerdekaan. Pada 2025, peringatan ini mengajak refleksi atas kontribusi ibu-ibu pejuang dalam membangun Indonesia modern.

Latar Belakang Peringatan

Peringatan Hari Ibu Nasional bermula dari Kongres Perempuan Indonesia pertama yang digelar pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta. Acara ini dihadiri oleh 30 organisasi perempuan dari berbagai daerah, diprakarsai oleh tokoh seperti Dewi Sartika dan R.A. Kartini yang meletakkan dasar perjuangan emansipasi. 

Kongres menyepakati pembentukan Perhimpunan Persatuan Perempuan Indonesia (PPPI) untuk menyatukan suara perempuan dalam mendukung kemerdekaan. Sejak 1930-an, tanggal 22 Desember dijadikan simbol perjuangan perempuan melawan kolonialisme dan ketidakadilan sosial.

Tokoh dan Peristiwa Penting

Beberapa tokoh ikonik membentuk sejarah Hari Ibu ini.

Dewi Sartika: Pendiri Sakola Kautamaan Istri pada 1908, pelopor pendidikan perempuan di Jawa Barat.

Ny. Cut Nyak Dien: Pahlawan Aceh yang memimpin perlawanan bersenjata melawan Belanda selama 25 tahun.

Martha Christina Tiahahu: Pejuang Maluku yang gugur di usia 17 tahun demi mempertahankan tanah air.

Kongres 1928 juga menghasilkan Sumpah Palu Areca, yang menegaskan persatuan perempuan untuk kemajuan bangsa, menjadi tonggak Hari Ibu Nasional yang diresmikan oleh Soekarno pada 1946.

Makna di Era Modern 2025

Pada 2025, Hari Ibu Nasional menekankan pemberdayaan perempuan di tengah tantangan digital dan ekonomi. Tema tahun ini sering kali berfokus pada "Perempuan Tangguh untuk Indonesia Maju", mendorong kesetaraan gender di dunia kerja dan pendidikan. 

Peringatan melibatkan kegiatan seperti seminar, doa bersama, dan penghargaan bagi ibu-ibu berprestasi di berbagai daerah. Ini menginspirasi generasi muda untuk melanjutkan perjuangan emansipasi di tengah perkembangan teknologi dan globalisasi.

Next Post Previous Post