Jumlah Investor Pasar Modal Tembus 20 Juta, Naik 5 Juta Orang

 

Jumlah Investor Pasar Modal Tembus 20 Juta, Naik 5 Juta Orang

Jumlah Single Investor Identification (SID) di pasar modal Indonesia baru saja menembus 20 juta investor per akhir 2025, melonjak 5 juta orang dari posisi sebelumnya sekitar 15 juta pada awal tahun. Peningkatan pesat ini didorong oleh edukasi digital OJK dan BEI, serta minat generasi muda yang gencar berinvestasi saham via aplikasi seperti Stockbit dan Ajaib.​

Faktor Pendorong Lonjakan Investor

Beberapa elemen utama berkontribusi pada pertumbuhan rekor ini:

Edukasi Massal: Program BEI seperti Indonesia Investment Festival dan sekuritas online menarik 1-2 juta investor baru tiap kuartal, fokus pada milenial usia 18-30 tahun yang dominasi 70% total SID.

Kemudahan Teknologi: Aplikasi trading ramah pemula dengan fitur copy trading dan robo-advisor turunkan barrier entry, plus integrasi e-KTP untuk onboarding instan.

Sentimen Ekonomi: Pemulihan IHSG pasca-reeleksi Trump dan stabilitas rupiah dorong inflow ritel, dengan kapitalisasi pasar saham capai Rp15.000 triliun.​

Data OJK per Desember 2025 tunjukkan peningkatan 30% YoY, tertinggi sejak pandemi.​

Dampak Positif bagi Ekonomi

Lonjakan ini beri efek berantai positif:

Aspek Dampak Utama Proyeksi 2026

IPO Perusahaan Lebih banyak listing, target 100 IPO baru Naik 25% dari 2025 ​

Likuiditas Pasar ADTV harian tembus Rp20 triliun Dukung valuasi IHSG 8.000

Inklusi Keuangan 40% investor dari luar Jawa Kurangi kesenjangan daerah

Pasar Syariah Tambah 500 ribu SID syariah ETF emas syariah booming ​

Peningkatan ini optimalkan pendanaan UMKM via obligasi ritel dan reksa dana.​

Strategi Investor Ritel Baru

Jumlah Investor Pasar Modal Tembus 20 Juta, Naik 5 Juta Orang
(Foto Saham BBCA dari Google Finansial)
Bagi 5 juta investor baru, ikuti tips ini untuk mulai aman:

Diversifikasi: Alokasikan 50% saham blue chip (BBCA, TLKM), 30% ETF LQ45, 20% obligasi.

Belajar Dasar: Ikuti kelas gratis OJK via Bibit Academy atau YouTube BEI, pahami risk management seperti stop-loss 10%.

Hindari FOMO: Fokus fundamental, bukan hype saham gorengan; pantau data bulanan OJK untuk tren SID.​

Top-up Rutin: Investasi DCA (Dollar Cost Averaging) Rp100 ribu/bulan bisa hasilkan 15% return tahunan rata-rata.

Gen Z dominan (55%) pilih saham tech dan komoditas seperti emas digital.​

Prospek 2026 & Tantangan

Dengan basis 20 juta SID, BEI targetkan 25 juta investor tahun depan via regulasi non-cancellation untuk tingkatkan integritas perdagangan mulai 15 Desember 2025. Tantangan: volatilitas global dari perang dagang AS-China, tapi fundamental Indonesia kuat dengan pertumbuhan GDP 5,2%. Pantau update OJK untuk peluang ETF baru dan IPO unicorn.

Pencapaian ini jadi momentum emas bagi perekonomian nasional—selamat bergabung, investor baru!

Next Post Previous Post