Youtuber Resbob Ditangkap di Jawa Timur Usai Hina Viking dan Sunda

 

Youtuber Resbob Ditangkap di Jawa Timur Usai Hina Viking dan Sunda

YouTuber dan streamer Resbob, yang nama aslinya Muhammad Adimas Firdaus Putra Nasihan, baru saja ditangkap oleh aparat kepolisian di wilayah Jawa Timur pada 15 Desember 2025. Penangkapan ini dilakukan oleh tim Polda Jawa Barat setelah ia dilaporkan atas dugaan ujaran kebencian melalui konten live streaming yang menghina suku Sunda dan suporter Persib Bandung (Viking). Kasus ini mencuat setelah video kontroversialnya viral di media sosial, memicu kemarahan netizen dan kelompok masyarakat terkait.​

Kronologi Kejadian

Kontroversi bermula ketika Resbob mengunggah live streaming yang berisi ejekan kasar terhadap suku Sunda, menyebutnya dengan kata-kata merendahkan, serta menyinggung suporter Viking sebagai kelompok yang tidak pantas dihormati. 

Hal ini memicu gelombang laporan polisi dari berbagai pihak, termasuk komunitas Viking Persib Club yang merasa tersinggung secara mendalam. Ketua Viking, Tobias Ginanjar, bahkan telah diperiksa polisi sebagai saksi, dan ia menyatakan bahwa kelompoknya menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada aparat sambil mengimbau anggota untuk tidak melakukan tindakan anarkis.​​

Proses Penangkapan dan Penyidikan

Resbob sempat menjadi buronan setelah laporan masuk ke Polda Jabar dan Polda Metro Jaya. Tim gabungan akhirnya menangkapnya di Jawa Timur, lalu membawanya ke Jakarta untuk pemeriksaan awal sebelum dipindahkan ke Bandung untuk penyidikan lebih lanjut.

Polisi mengklasifikasikan kasus ini sebagai dugaan pelanggaran UU ITE terkait ujaran kebencian yang menimbulkan keresahan publik. Saat ini, ia sedang menjalani pemeriksaan intensif untuk mengumpulkan bukti digital dari kontennya.​

Dampak Tambahan

Selain urusan hukum, Resbob juga di-drop out (DO) dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) jurusan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik karena terbukti tidak aktif mengikuti kuliah selama beberapa semester. 

Universitas tersebut menyatakan keputusan ini murni administratif dan tidak terkait langsung dengan kasus, meski timingnya berbarengan. Komunitas online ramai membahas insiden ini sebagai pelajaran bagi konten kreator untuk lebih bertanggung jawab atas ucapan di platform digital.​

Respons Masyarakat dan Viking

Komunitas Viking Bandung secara resmi melaporkan Resbob sejak 13 Desember 2025, menekankan bahwa penghinaan berbasis suku dapat memicu konflik horizontal antar-suporter. 

Tobias Ginanjar menegaskan komitmen Viking untuk menjaga perdamaian dan menghindari rivalitas yang tidak sehat. Sementara itu, netizen terbagi: sebagian mendukung penegakan hukum, yang lain menilai ini sebagai pembungkaman kebebasan berpendapat, meski mayoritas mengutuk ujaran kebencian.​

Next Post Previous Post