Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Jumat 27 Juni 2025
![]() |
(Foto IHSG melalui laman Google Finansial) |
Pada perdagangan Jumat, 27 Juni 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak dengan tekanan lanjutan setelah sepanjang pekan sebelumnya mengalami koreksi tipis sebesar 0,14% dan ditutup di level 6.897,40. Pekan lalu IHSG menjadi salah satu indeks dengan kinerja paling tertekan di Asia Tenggara, terutama akibat aksi jual asing yang cukup besar mencapai Rp2,02 triliun selama pekan tersebut. Kapitalisasi pasar BEI stabil di sekitar Rp12.098 triliun, namun frekuensi dan volume transaksi harian mengalami penurunan masing-masing sekitar 8,68% dan 9,30% dibanding pekan sebelumnya.
Sentimen negatif yang membebani IHSG berasal dari tekanan pada saham-saham berkapitalisasi besar seperti PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) yang turun 7,46%, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) turun 4,55%, PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) melemah 8,12%, dan PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) yang anjlok 18,64%. Sektor energi menjadi sektor dengan koreksi terdalam, terkontraksi 4,17% selama pekan ini, diikuti sektor bahan dasar dan konsumer siklikal yang juga melemah.
Rekomendasi Saham untuk Hari Ini
![]() |
(Foto Saham BBCA dari Google Finansial) |
Meskipun IHSG secara umum sedang mengalami tekanan, terdapat beberapa saham yang direkomendasikan untuk dicermati pada perdagangan hari ini berdasarkan data dan analisa terbaru:
📈 Sektor Perbankan: Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) masih menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan. Meski pekan lalu kedua saham ini sempat mengalami koreksi (BBCA turun 1,99%, BMRI turun 2,89%), kedua saham ini tetap menjadi pilihan utama karena fundamental yang kuat dan peran pentingnya dalam indeks LQ45.
📈 Sektor Energi dan Infrastruktur: Meskipun sektor energi sedang tertekan, saham-saham di sektor infrastruktur dan barang baku menunjukkan penguatan. Pada Kamis (26/6), sektor barang baku naik 0,89%, sektor keuangan naik 0,82%, dan sektor infrastruktur naik 0,61%. Saham-saham di sektor ini dapat menjadi pilihan untuk diversifikasi portofolio, terutama jika terjadi stabilisasi harga komoditas.
📈 Sektor Konsumer Siklikal dan Teknologi: Kedua sektor ini mengalami tekanan, namun saham-saham unggulan di sektor teknologi dan konsumer siklikal dapat menjadi peluang jangka menengah jika sentimen geopolitik membaik.
Sentimen Pasar dan Faktor Penggerak IHSG
Dua sentimen kunci yang perlu diperhatikan hari ini dan pekan depan adalah:
Geopolitik: Konflik antara Iran dan Israel masih menjadi faktor utama yang memengaruhi pergerakan pasar saham Indonesia. Jika konflik mereda, harga minyak berpotensi turun dan sektor konsumer bisa mendapat sentimen positif. Sebaliknya, eskalasi konflik akan menguntungkan sektor energi dan pertahanan namun menekan indeks secara keseluruhan.
Kebijakan Moneter Global: Optimisme terhadap pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed pada tahun 2025 memberikan sentimen positif bagi pasar saham global, termasuk Indonesia. Pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga pertama akan terjadi pada bulan September 2025, yang dapat mendorong arus modal masuk ke pasar saham.
Kesimpulan
IHSG pada Jumat, 27 Juni 2025, diperkirakan masih akan bergerak variatif dengan tekanan dari aksi jual asing dan sentimen geopolitik yang belum sepenuhnya mereda. Rekomendasi saham yang dapat dicermati adalah saham-saham perbankan seperti BBCA dan BMRI, serta saham di sektor barang baku dan infrastruktur yang menunjukkan potensi penguatan. Investor disarankan untuk memantau perkembangan geopolitik dan kebijakan moneter global sebagai faktor utama penggerak pasar dalam jangka pendek hingga menengah.