Prediksi Harga CPO Bergerak Melemah di Pekan Ini, Rabu 30 Juli 2025

Prediksi Harga CPO Bergerak Melemah di Pekan Ini, Rabu 30 Juli 2025

Prediksi harga Crude Palm Oil (CPO) pada pekan terakhir Juli 2025, khususnya pada Rabu 30 Juli 2025, menunjukkan kecenderungan pergerakan harga yang melemah meskipun harga referensi CPO untuk periode Juli 2025 tercatat mengalami kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya.

Kenaikan Harga Referensi Juli 2025

Harga referensi CPO untuk Juli 2025 ditetapkan sebesar US$ 877,89 per metrik ton, naik sebesar 2,51% atau US$ 21,51 dari harga referensi bulan Juni 2025 yang sebesar US$ 856,38/MT. Penetapan harga ini berdasarkan keputusan Menteri Perdagangan Nomor 1553 Tahun 2025 dan berlaku mulai 1 sampai 31 Juli 2025.

Harga referensi ini adalah rata-rata dari harga CPO di tiga lokasi utama—Bursa Indonesia (US$ 824,90/MT), Bursa Malaysia (US$ 930,88/MT), dan Port CPO Rotterdam (US$ 1.153,57/MT). Karena selisih harga dari tiga sumber tersebut melebihi US$ 40, maka harga referensi dihitung dari dua harga yang paling dekat dengan median, yaitu Bursa Malaysia dan Bursa Indonesia.

Kenaikan Bea Keluar dan Pungutan Ekspor

Seiring kenaikan harga referensi ini, pemerintah juga menetapkan Bea Keluar (BK) CPO sebesar US$ 52 per metrik ton dan Pungutan Ekspor (PE) sebesar 10% dari harga referensi CPO, sejumlah sekitar US$ 87,79/MT untuk Juli 2025. Kebijakan ini berpengaruh terhadap harga ekspor CPO karena menambah biaya bagi para eksportir, yang pada gilirannya dapat menekan permintaan ekspor secara jangka pendek.

Pergerakan Harga di Bursa dan Tren Mingguan

Meskipun harga referensi secara resmi naik, secara harian dan mingguan kontrak harga CPO mengalami tekanan yang menyebabkan harga bergerak melemah. Data terbaru menyebutkan bahwa harga CPO pada Bursa Malaysia hari ini (30 Juli 2025) melemah sekitar 0,4% dengan harga kontrak tiga bulan berada di MYR 4.256/ton. Pekan terakhir Juli ini juga ditandai oleh aksi ambil untung para pelaku pasar setelah tren kenaikan selama beberapa minggu sebelumnya.

Faktor Penyebab Melemahnya Harga dalam Jangka Pendek

  • Permintaan Global yang Lesu: Meski India dan negara lain menunjukkan permintaan baik pada awal bulan, tekanan dari sisi permintaan global secara keseluruhan belum pulih signifikan.
  • Kenaikan Produksi CPO Malaysia: Produksi CPO Malaysia diperkirakan meningkat menjadi 19,5 juta ton metrik pada tahun 2025 dibanding 19,3 juta ton pada tahun sebelumnya, yang membuat stok CPO melimpah dan menekan harga[prev_conv].
  • Stok CPO Malaysia Besar: Data stok CPO Malaysia tercatat mencapai sekitar 2 juta ton pada Juni 2025, menghadirkan tekanan tambahan pada pasar[prev_conv].
  • Harga Komoditas Minyak Nabati Lain: Harga minyak kedelai dan minyak nabati lain yang sering berlawanan arah juga memengaruhi harga CPO.

Konsekuensi dan Prospek

Kenaikan harga referensi CPO serta Bea Keluar dan Pungutan Ekspor menandakan bahwa pemerintah mencoba mengatur ekspor sehingga bisa memberi manfaat fiskal. Namun, hal ini juga dapat menyebabkan harga CPO di pasar dunia lebih rentan berfluktuasi dalam jangka pendek.

Secara jangka panjang, jika permintaan global terutama dari negara pengimpor utama meningkat dan produksi dapat dikendalikan, harga CPO berpotensi kembali menguat.

Singkatnya, pada Rabu 30 Juli 2025 dan pekan ini, harga CPO secara teknis melemah di pasar karena tekanan stok dan permintaan global. Namun, secara fundamental, harga referensi bulan Juli secara resmi naik signifikan dibanding Juni, yang mencerminkan tren penguatan nilai CPO secara keseluruhan di pasar dalam negeri dan ekspor, disertai penyesuaian Bea Keluar dan Pungutan Ekspor oleh pemerintah.

Next Post Previous Post