8 Perusahaan Antre IPO di BEI Agustus 2025, Siap Ikuti Jejak Saham COIN & CDIA

8 Perusahaan Antre IPO di BEI Agustus 2025, Siap Ikuti Jejak Saham COIN & CDIA

Hingga pertengahan Agustus 2025, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat adanya antrean sebanyak delapan perusahaan yang siap melaksanakan IPO (Initial Public Offering) atau penawaran saham perdana di pasar modal. 

Antrean IPO ini menunjukkan dinamika positif dalam pasar modal Indonesia, yang menunjukkan gairah dan minat besar dari para investor terhadap perusahaan baru yang hendak Go Public.

Dari delapan perusahaan yang mengantri untuk IPO tersebut, BEI mengungkapkan bahwa separuhnya atau empat perusahaan termasuk kategori emiten jumbo, yaitu perusahaan dengan nilai aset di atas Rp250 miliar. 

Sementara empat lainnya masuk dalam kategori aset menengah, dengan rentang nilai aset antara Rp50 miliar sampai Rp250 miliar. Dengan demikian, tidak ada perusahaan berukuran kecil dalam antrean IPO pada periode ini, yang menandakan kualitas calon emiten yang relatif solid.

Dilihat dari sektor usaha, para calon emiten ini sangat beragam, mencerminkan berbagai peluang di berbagai sisi perekonomian. Terdapat dua perusahaan dari sektor bahan baku (basic materials), yang biasanya melibatkan industri ekstraksi dan pengolahan sumber daya alam. 

Kemudian ada dua perusahaan dari sektor industri (industrials), yang umumnya bergerak di bidang manufaktur dan konstruksi. Sektor konsumer non-siklikal (consumer non-cyclicals), yang biasanya mencakup kebutuhan pokok dan barang konsumsi rutin, diwakili oleh satu perusahaan. 

Ada juga perusahaan dari sektor keuangan, yang kerap menjadi kontributor utama di pasar modal. Selain itu, satu perusahaan berasal dari sektor teknologi, menandai besarnya peran inovasi dan digitalisasi dalam pertumbuhan bisnis masa kini. 

Terakhir, satu perusahaan dari sektor transportasi dan logistik, sektor penting dalam mendukung distribusi barang dan jasa secara efisien.

Pipeline IPO ini datang di tengah tren kenaikan harga saham yang mencolok dari beberapa emiten baru yang telah melantai. Contohnya PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) dan PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), yang masing-masing mencatat lonjakan harga saham yang sangat signifikan setelah IPO-nya. 

Saham COIN melonjak sekitar 1,450% sejak IPO, sedangkan CDIA naik sekitar 721%. Kenaikan spektakuler ini menarik perhatian pasar dan memperkuat optimisme investor untuk menyambut perusahaan-perusahaan baru yang berniat melantai.

Sejauh ini, sepanjang tahun 2025 hingga pertengahan Agustus, sudah ada 22 perusahaan yang berhasil melakukan IPO di BEI, dan total dana yang dihimpun mencapai Rp10,39 triliun. Dana ini menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia masih sangat menjanjikan dan menjadi sumber pendanaan penting bagi pengembangan perusahaan.

Antrean delapan perusahaan ini memperlihatkan bahwa investor dan pelaku pasar masih “lapar” akan emiten baru, apalagi dengan dukungan sentimen positif seperti penurunan suku bunga global yang mulai terasa, stabilitas kebijakan perdagangan internasional, dan prospek pemulihan ekonomi nasional.

Faktor-faktor ini memperkuat keyakinan bahwa IPO di BEI masih menjadi pilihan strategis untuk pendanaan korporasi dan juga peluang investasi yang menjanjikan di pasar modal.

Dengan adanya antrean IPO dan keberhasilan beberapa emiten besar yang melonjak harga sahamnya, para pelaku pasar dan investor tengah mengamati dengan seksama perusahaan-perusahaan yang akan segera melantai tersebut. 

Hal ini memicu optimisme bahwa pasar modal Indonesia akan terus mengalami pertumbuhan yang berkelanjutan dan dapat mendorong lebih banyak perusahaan berkualitas untuk go public dalam waktu dekat.

Next Post Previous Post