PLN dan Imipas Sinergi Berdayakan Warga Binaan Nusakambangan lewat Pemanfaatan FABA
PT PLN (Persero) bersama Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Republik Indonesia terus memperlihatkan sinergi nyata dalam pemberdayaan masyarakat, khususnya warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Momentum ini diwarnai dengan program kemitraan PLN Peduli yang menghadirkan fasilitas pengolahan limbah Fly Ash & Bottom Ash (FABA) untuk warga binaan Nusakambangan. Program ini sekaligus menjadi rangkaian menyambut Hari Pelanggan Nasional 2025.
Bantuan fasilitas pengolahan FABA yang diberikan mencakup bangunan, instalasi lengkap, serta mesin press batako dan paving. Sebanyak 142 tenaga kerja warga binaan dengan 30 orang ahli terampil mengoperasikan fasilitas tersebut. Kapasitas produksi terukur mencapai sekitar 2 juta paving dan 1 juta batako dalam setahun dengan omzet yang diperkirakan mencapai Rp5,4 miliar per tahun.
Program ini merupakan langkah strategis untuk membekali warga binaan dengan keterampilan yang dapat mendukung kemandirian mereka setelah menyelesaikan masa pembinaan dan kembali ke masyarakat. Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, menyambut baik kolaborasi ini dan menegaskan bahwa program tersebut diharapkan bisa berlanjut dan memperluas manfaat bagi warga binaan.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan komitmen PLN dalam membangun rantai pasok end-to-end untuk produk berbasis FABA ini. Selain menghasilkan produk konstruksi seperti paving persegi panjang, paving hexagonal, batako, roaster, serta buis beton, instalasi pengolahan ini juga memiliki potensi besar dalam menurunkan emisi karbon hingga 1.598 ton CO2e per tahun. Hal ini berkat penggunaan bahan geopolimer dari FABA yang menggantikan sebagian atau seluruh semen, sehingga dapat mengurangi jejak karbon semen hingga 44%.
Pemanfaatan FABA di Nusakambangan bukan hanya mengurangi limbah, tetapi juga menciptakan lapangan kerja serta menghasilkan produk infrastruktur ramah lingkungan yang bernilai ekonomi tinggi. Dengan demikian, kolaborasi PLN dan Imipas tidak hanya berkontribusi pada pengurangan limbah dan emisi, tetapi juga pada pembangunan ekonomi sirkuler yang berdampak positif bagi warga binaan dan lingkungan sekitar.
Warga binaan yang terlibat dalam program ini merasa bangga dan terbantu dengan keterampilan yang mereka peroleh, yang membuka peluang baru untuk masa depan mereka setelah masa tahanan berakhir. Program ini menjadi contoh transformasi Lapas Nusakambangan dari citra semula menjadi pusat pemberdayaan yang berkontribusi nyata bagi masyarakat dan keberlanjutan lingkungan.


