Ada 13 Calon Emiten Siap IPO Ikuti Jejak CDIA, EMAS, Cs, Minat Investor Tinggi?

Pasar modal Indonesia pada tahun 2025 menunjukkan tren yang menggembirakan dengan adanya 13 calon emiten yang siap melaksanakan penawaran umum perdana saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Keberadaan pipeline IPO ini menjadi bukti geliat pasar modal dan kepercayaan investor yang semakin tinggi, menunjukkan optimisme di tengah tantangan ekonomi global dan domestik.​

Baca Juga: IHSG Cetak Rekor Tertinggi ke 8.314 di Pagi Ini, Top Gainers LQ45: AKRA, MBMA, JPFA

Profil dan Komposisi Calon Emiten

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa dari 13 calon emiten yang masuk dalam pipeline IPO, terdapat diversifikasi yang sehat berdasarkan skala aset perusahaan. Rinciannya, 2 perusahaan berstatus aset kecil (di bawah Rp50 miliar), 6 perusahaan berstatus aset menengah (Rp50 miliar hingga Rp250 miliar), dan 5 perusahaan berstatus aset besar (di atas Rp250 miliar). 

Mayoritas calon emiten menggunakan laporan keuangan semester I tahun 2025 sebagai acuan, dengan hanya dua perusahaan yang memakai laporan keuangan per Juli 2025. Berdasarkan evaluasi BEI, diperkirakan mayoritas calon perusahaan tercatat ini akan melaksanakan pencatatan sahamnya pada tahun 2025, asalkan tidak muncul kendala dalam proses penawaran umum.​

Dinamika dan Faktor Pendorong Minat Investor

Minat investor terhadap saham IPO saat ini masih tinggi dan menjadi salah satu pendorong utama aktivitas pasar modal. 

Menurut Muhammad Wafi, Head of Research KISI Sekuritas, beberapa sentimen utama yang membentuk dinamika pasar antara lain adalah arah kebijakan suku bunga Bank Indonesia (BI), fluktuasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjelang penutupan tahun, serta keberhasilan emiten sebelumnya yang telah masuk bursa. Stabilitas makroekonomi dan ketersediaan likuiditas pasar yang memadai menjadi katalis yang sangat penting untuk mendukung minat investor pada IPO akhir tahun ini.​

Rully Arya Wisnubroto, Head of Research & Chief Economist Mirae Asset, menambahkan bahwa investor kini makin fokus pada kekuatan konglomerasi atau grup pengendali di balik emiten baru.

Contohnya adalah saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) yang didukung oleh taipan Prajogo Pangestu, serta PT Ratu Prabu Energi Tbk (RATU) yang dimiliki oleh Happy Hapsoro. Pendukung kuat ini sering dianggap sebagai faktor positif yang mampu menjaga stabilitas harga saham dan memberikan kepercayaan lebih kepada investor setelah IPO.​

Sektor dan Prospek Calon Emiten

Walaupun BEI belum merilis daftar lengkap sektor bisnis dari 13 calon emiten tersebut, observasi analis menunjukkan bahwa calon emiten ini berasal dari beragam sektor usaha termasuk teknologi, bahan dasar (basic materials), konsumer, finansial, transportasi, dan logistik.

Analis pasar modal memprediksi sektor teknologi dan bahan dasar akan menjadi sorotan utama dengan potensi kinerja impresif saat IPO, didukung oleh tren harga komoditas yang menguat dan potensi pertumbuhan ekonomi digital yang terus berkembang.​

Selain itu, sektor-sektor lain yang termasuk dalam pipeline IPO menunjukkan fundamental yang kuat dengan prospek pertumbuhan yang optimis untuk jangka menengah hingga panjang. Hal ini memberikan alternatif investasi beragam bagi para investor yang mencari peluang keuntungan dari gelombang IPO 2025.​

Kesimpulan

Gelombang 13 calon emiten yang telah menanti IPO di Bursa Efek Indonesia tahun 2025 menunjukkan optimisme pasar modal Indonesia di tengah dinamika global. Minat investor tetap tinggi dengan dukungan faktor-faktor fundamental yang kuat, mulai dari kebijakan suku bunga, stabilitas makroekonomi, hingga kekuatan konglomerasi di balik emiten. 

Dengan diversifikasi sektor yang luas dan potensi pertumbuhan yang menjanjikan, IPO tahun ini dan tahun depan akan menjadi momentum strategis untuk memperluas basis investor sekaligus memperkuat pasar modal nasional sebagai sumber pembiayaan perusahaan-perusahaan baru.​

Next Post Previous Post