Cita-cita Swasembada Pangan hingga Capaian Ekonomi Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran
Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sejak dilantik Oktober 2024 menempatkan swasembada pangan sebagai salah satu cita-cita utama dalam program pemerintahannya. Prabowo menegaskan tekad kuat agar Indonesia mencapai swasembada pangan dalam rentang waktu 4-5 tahun masa kepemimpinannya, bahkan menyatakan kesiapan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia. Ambisi ini didorong untuk mengurangi ketergantungan impor pangan yang selama ini cukup tinggi dan rentan terhadap gejolak pasar global.
Dalam rangka mewujudkan swasembada pangan, pemerintahan Prabowo-Gibran mengedepankan konsep pembangunan lumbung pangan strategis dan memperkuat sektor pertanian melalui modernisasi dan revitalisasi data serta infrastruktur pertanian.
Salah satu contoh konkret adalah pengembangan kawasan sentra produksi pangan di Merauke, Papua Selatan yang menjadi lokasi pengembangan utama lumbung pangan di wilayah timur Indonesia. Pemerintah juga mendorong keterlibatan petani kecil serta mengintegrasikan pendekatan agroekologi agar produksi pangan tidak hanya kuantitasnya meningkat tetapi juga berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Selain program pangan, capaian ekonomi setahun pemerintahan Prabowo-Gibran juga terlihat dari usaha memperkuat stabilitas makroekonomi dan meluncurkan paket stimulus untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional. Meski ada tantangan dari kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen, pemerintah menetapkan kebijakan yang memperhatikan beban masyarakat dengan hanya mengenakan PPN tersebut pada barang dan jasa mewah tertentu, untuk menjaga daya beli masyarakat rendah hingga menengah.
Dalam visi Astacita, swasembada pangan menjadi bagian dari upaya memperkuat kemandirian bangsa, termasuk swasembada energi, ekonomi kreatif, hijau, dan biru. Pemerintah optimis dengan dukungan inovasi pertanian, perbaikan sistem distribusi, dan keterlibatan legislatif, Indonesia mampu mengatasi ketergantungan impor bahan pangan utama dan memperkuat ketahanan pangan nasional dalam waktu dekat.
Dengan langkah-langkah strategis tersebut, pemerintahan Prabowo-Gibran berfokus pada pembangunan sektor pangan yang inklusif dan berkelanjutan sebagai fondasi untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih merata dan mandiri, sekaligus mendorong Indonesia menuju posisi kuat dalam kedaulatan pangan dan kesejahteraan rakyat selama masa jabatan 2024-2029.

