Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Selasa 14 Oktober 2025

Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Selasa 14 Oktober 2025

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa, 14 Oktober 2025, diperkirakan akan bergerak dalam rentang 8.022 hingga 8.288. Pada perdagangan hari Senin (13/10), IHSG ditutup melemah 0,37% ke posisi 8.227,20, turun sekitar 30,7 poin dari penutupan sebelumnya. 

Koreksi ini terjadi di tengah nilai transaksi harian mencapai Rp 27,4 triliun dan frekuensi perdagangan sebanyak 2,85 juta kali. Sebagian besar saham melemah dengan 438 saham turun, 240 menguat, dan 126 stagnan. Sektor transportasi mengalami kenaikan terbesar sebesar 2,56%, diikuti sektor energi dan basic material. Namun, sektor keuangan, properti, dan infrastruktur melemah signifikan.​

Proyeksi untuk hari Selasa (14/10) dipengaruhi oleh ketegangan perdagangan AS-China yang terus membayangi sentimen pasar. Aliran modal asing masuk sebesar Rp 6,43 triliun pada pekan kedua Oktober menunjukkan minat investor asing yang mulai kembali ke pasar saham Indonesia. 

Dari sisi teknikal, Indikator Stochastic RSI mendekati area overbought dan MACD menunjukkan momentum bullish, dengan IHSG masih bertahan di atas level MA5 di kisaran 8.214, yang menandakan potensi pergerakan sideways dalam kisaran 8.100-8.300.​

Rekomendasi saham untuk dipantau pada hari Selasa 14 Oktober 2025 oleh beberapa analis dan sekuritas adalah sebagai berikut:

Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Selasa 14 Oktober 2025
Analis juga mengingatkan bahwa apabila IHSG turun di bawah level support 8.034, ada potensi koreksi lebih dalam. Namun, hingga kini momentum bullish masih valid untuk mempertahankan tren positif jangka pendek. Untuk investor, disarankan waspada terhadap sentimen eksternal dan memilih saham dengan fundamental kuat dan potensi pertumbuhan stabil.​

Secara keseluruhan, hari Selasa 14 Oktober 2025, pasar saham Indonesia diperkirakan akan mengalami pergerakan yang relatif stabil dengan kecenderungan sideways, dengan peluang penguatan pada saham sektor transportasi, energi, consumer non-siklikal, dan teknologi, sementara sektor keuangan dan properti masih menghadapi tekanan.​
Next Post Previous Post