Mengenal Bahaya Ganja bagi Kesehatan Fisik dan Mental
Bahaya bagi kesehatan fisik antara lain meliputi gangguan pernapasan karena merokok ganja dapat mengiritasi saluran pernapasan, menyebabkan bronkitis kronis, batuk terus-menerus, dan meningkatkan risiko kanker paru-paru.
Selain itu, ganja dapat melemahkan sistem imun tubuh sehingga membuat pengguna lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Ganja juga berpotensi meningkatkan risiko masalah kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke selama masa intoksikasi.
Dari segi kesehatan mental, ganja dapat menyebabkan gangguan pada fungsi kognitif seperti menurunnya daya ingat, kemampuan belajar, dan perhatian. Penggunaan ganja juga meningkatkan risiko gangguan mental seperti kecemasan, depresi, psikosis, bahkan skizofrenia terutama pada individu yang memiliki kerentanan genetik.
Pengguna ganja berisiko mengalami perubahan suasana hati, sulit tidur, gangguan bipolar, dan perilaku berisiko seperti percobaan bunuh diri. Selain itu, ganja bisa menyebabkan kecanduan dengan efek putus obat yang meliputi kecemasan, insomnia, dan perubahan nafsu makan.
Karena berbagai risiko tersebut, ganja masuk dalam kategori narkotika golongan I menurut Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 di Indonesia, sehingga penggunaannya tanpa pengawasan medis ilegal dan dapat dikenakan sanksi pidana.
Kesimpulannya, ganja tidak hanya membahayakan kesehatan fisik dengan gangguan pernapasan dan penurunan sistem imun, tetapi juga sangat merusak kesehatan mental dengan risiko kecanduan dan gangguan psikologis yang serius. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mewaspadai dan menjauhi penggunaan ganja demi menjaga kesehatan dan kualitas hidup yang optimal.

