Pegadaian Dorong Akses Pendidikan Lewat “Kapal Literasi Moh. Hatta"
Pegadaian bersama Golden Future Indonesia meluncurkan program bernama “Kapal Literasi Moh. Hatta” sebagai bagian dari inisiatif Suar Pendidikan Indonesia yang bertujuan memperluas akses pendidikan dan literasi ke wilayah-wilayah terpencil di Indonesia, khususnya di wilayah Timur Indonesia. Program ini merupakan implementasi nyata dari komitmen Pegadaian dalam menjalankan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) sekaligus mendukung tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4 tentang Pendidikan Berkualitas.
Kapal Literasi Moh. Hatta berfungsi sebagai pusat pendidikan bergerak yang berlayar ke pulau-pulau terpencil di Kepulauan Sula, Maluku Utara. Kapal ini membawa ribuan buku bacaan dan membuka lapak literasi di berbagai lokasi yang sulit dijangkau dengan transportasi darat atau udara. Selain itu, kapal ini juga menggelar pelatihan untuk guru serta masyarakat sekitar tentang literasi keuangan dan literasi digital agar pengetahuan tidak hanya berhenti pada buku, melainkan juga keterampilan praktis yang dapat memberdayakan masyarakat.
Pemilihan nama kapal ini sebagai penghormatan terhadap Mohammad Hatta, sosok sejarah yang pernah berbagi ilmu pengetahuan dan buku di masa pengasingannya di Maluku. Nama ini mendapat restu dari keluarga Bung Hatta, termasuk putrinya Meutia Hatta, sebagai simbol warisan pendidikan dan semangat berbagi ilmu.
Direktur Jaringan dan Operasi Pegadaian, Eka Pebriansyah, menegaskan bahwa pendidikan adalah fondasi utama pembangunan manusia, dan melalui Kapal Literasi Moh. Hatta, Pegadaian ingin menjembatani kesenjangan edukasi dan membawa kesempatan belajar ke daerah-daerah yang selama ini kurang mendapatkan perhatian.
Ketua Pembina Golden Future Indonesia, Edwin Senjaya, menambahkan bahwa program ini merupakan langkah nyata untuk mewujudkan generasi emas Indonesia 2045, dengan harapan kapal literasi menjadi sumber inspirasi dan peluang bagi anak-anak serta guru-guru di wilayah terpencil untuk tumbuh dan berkembang sebagai calon pemimpin masa depan bangsa.

